Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitra Sindo Sukses terus melanjutkan pengembangan di kawasan kota mandiri Jakarta Garden City (JGC), Jakarta Timur. Proyek yang berdiri di lahan seluas 370 hektare (ha) tersebut semakin lengkap dengan berbagi produk hunian dan fasilitas komersial.
Anak usaha PT Modernland Realty Tbk (MDLN) ini masih akan melakukan peluncuran-peluncuran baru di kawasan JGC seiring dengan tinggi serapan pasar akan produk yang mereka hadirkan di kota terpadu itu.
Pada Mei 2018, Mitra Sindo Sukses merilis proyek apartemen pertama bertajuk Cleon Park yang dibanderol mulai harga Rp 498 juta untuk tipe studio. Satu tower pertama yang diberi nama Nort berkapasitas 310 unit sudah ludes terjual saat ini.
Apartemen ini dimulai dari lantai 6, karena dari lantai basement hingga lantai lima menjadi area parkir dengan rasio 1:2. Di lantai 7 apartemen, akan disediakan fasilitas infinity pool, gym, dan sky garden. Terdapat pula 6 unit apartemen di lantai enam yang memiliki fasilitas tambahan berupa private garden.
Cleon Park Apartemen rencananya akan dibangun dua tower di atas lahan 1,7 hektare (ha). Namun, satu tower lagi yang akan dinamai South akan diluncurkan pada awal tahun depan. Alasannya, Mitra Sindo Sukses ingin memberikan variasi produk ke pasar dengan merilis properti landed.
Pada awal Agustus lalu, perusahaan kemudian memilih meluncurkan klaster baru untuk hunian tapak bertajuk Mahakam. Tahap pertama, dipasarkan 71 unit rumah berbagai tipe dengan harga mulai Rp 1,8 miliar.
Ini merupakan klaster hunian keenam yang sudah dikembangkan di JGC setelah sebelum sudah dikembangkan klaster Mississippi, Yarra, Thames, La Seine, dan Shinano. Selain Shiano yang baru dipasarkan pada akhir November 2017, semua sudah diserahterimakan kepada pembeli.
Klaster Mahakam akan dikembangkan di atas lahan 7,5 ha dengan mengusung konsep rumah tunggal dimana antar rumah tidak saling menempel karena di setiap rumah terdapat taman samping yang menghubungkan dengan taman di bagian belakang.
Sami Miettinen, Direktur Utama Mitra Sindo Sukses, mengatakan, konsep itu akan membuat udara selalu mengalir bebas dengan bukaan jendela yang lebar di samping rumah
Selain dua produk baru itu, Mitra Sindo Sukses masih menyimpan rencana untuk meluncurkan satu atau dua produk baru lagi di kawasan JGC untuk mengisi kebutuhan pasar. "Kami masih berencana mengeluarkan produk baru tetapi belum kami putuskan jenis apa. Hanya yang jelas, bukan apartemen lagi," kata Sami pada Kontan.co.id baru-baru ini.
Di samping pengembangan sendiri, pengembangan JGC juga dilakukan bersama dengan mitranya Astra Land Indonesia. Lewat perusahaan patungan PT Astra Modern Land yang dibentuk pada awal 2017, keduanya akan mengembangkan lahan seluas 70 ha di JGC menjadi kawasan bertajuk Asya. Pengembangan proyek ini diperkirakan akan memakan waktu 15 tahun dengan investasi Rp 20 triliun.
Hingga saat ini, sudah dua kluster hunian yang dipasarkan di tonwship Asya. Klaster Semayang dirilis pada akhir 2017 dan klaster Matana pada kuartal I 2018 lalu. Keduanya dikembangkan dengan konsep hunian mewah.
Sejak pertama dikembangkan pada pertengahan 2007, JGC telah mengalami banyak perkembangan. Fasilitas komersial yang hadir di kawasan ini semakin lengkap setelah kehadiran pusat perbelanjaan asal Jepang AEON Mall yang telah beroperasi sejak 2017 lalu.
Dalam waktu dekat juga akan dibangun Danau rekreasi dan Rumah Sakit Mayapada, serta peritel perlengkapan rumah tangga asal Swedia, IKEA, yang akan segera dibangun pada akhir 2018 mendatang.
Jakarta Garden City sebelumnya dikembangkan oleh developer asal Singapura yaitu Keppel Land yang berpartner dengan MDLN.
Namun, pada akhir tahun 2013 Modernland sukses mengakuisisi seluruh saham Keppel Land dan menambahkan lahan seluas 100 hektar di sebelah utara Jakarta Garden City, sehingga mengukuhkan Jakarta Garden City sebagai kota mandiri terluas di Jakarta Timur saat ini dengan total luasan 370 hektar.
Dari total luas lahan tersebut, pembagiannya untuk komersial 70 ha dan residensial 300 ha yang dibagi dalam tiga kawasan besar, yaitu Garden City seluas 134 Ha, River Garden 100 Ha serta Lake Garden seluas 136 Ha.
Progress pembangunan di Garden City saat ini telah mencapai 80%, terdiri dari 6 Cluster yang sudah selesai dibangun. Jumlah rumah yang sudah dikembangkan di JGC mencapai sekitar 3.000 unit, dimana lebih dari 2.000 unit diantaranya telah dihuni.
Sami melihat, nilai properti di kawasan Jakarta Garden City akan semakin melambung tinggi dengan semakin pesatnya pembangunan dan bertambahnya beragam fasilitas. Apalagi dengan lokasinya yang cukup strategis, dekta dengan akses tol.
Lembaga pemerhati industri Properti, Indonesia Property Watch (IPW) mencatat, dalam tiga tahun terakhir, pertumbuhan harga tanah perumahan di Jakarta Timur menempati urutan tertinggi sebesar 5,58% per tahun, dibandingkan Jakarta Selatan sebesar 4,19%, Jakarta Pusat 4,19%, Jakarta Barat 4,15%, dan Jakarta Utara 2,85%.
"Berdasarkan rating wilayah yang dilakukan Indonesia Property Watch dengan mempertimbangkan aspek potensi wilayah dan infrastruktur, pertumbuhan harga tanah, tingkat persaingan, dan image lokasi, Jakarta Timur berada di urutan tertinggi, disusul Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Utara dan Jakarta Pusat,” ujar Ali Tranghanda, Direktur Eksekutif IPW.
Menurut Ali, masih belum terkoneksinya ruas-ruas tol di koridor timur membuat banyak potensi pasar properti yang belum muncul di Jakarta Timur. Namun, dengan terhubungnya tol Cakung ke Cilincing-Tanjung Priok akan memberikan potensi yang luar biasa bagi pertumbuhan pasar properti di wilayah sekitarnya.
Selain pasar perumahan landed yang masih terbuka lebar di Jakarta Timur khususnya di segmen menengah atas, Ali melihat pasar apartemen dan komersial pun akan semakin berkembang mengejar ketertinggalannya dibandingkan dengan wilayah lainnya.
Sebagai salah satu arah pelebaran wilayah dari Kelapa Gading yang terus mengarah ke timur melewati Pulogadung dan Cakung, Jakarta Timur juga menyimpan potensi arah perkembangan dari CBD Jakarta yang terus mengarah ke Cawang ke arah jalur Light Rail Transit (LRT). Melihat hal tersebut maka hampir sebagian besar kawasan Jakarta Timur mempunyai potensi yang tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News