Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .
Sami Miettinen, Direktur Utama Mitra Sindo Sukses, mengatakan, konsep itu akan membuat udara selalu mengalir bebas dengan bukaan jendela yang lebar di samping rumah
Selain dua produk baru itu, Mitra Sindo Sukses masih menyimpan rencana untuk meluncurkan satu atau dua produk baru lagi di kawasan JGC untuk mengisi kebutuhan pasar. "Kami masih berencana mengeluarkan produk baru tetapi belum kami putuskan jenis apa. Hanya yang jelas, bukan apartemen lagi," kata Sami pada Kontan.co.id baru-baru ini.
Di samping pengembangan sendiri, pengembangan JGC juga dilakukan bersama dengan mitranya Astra Land Indonesia. Lewat perusahaan patungan PT Astra Modern Land yang dibentuk pada awal 2017, keduanya akan mengembangkan lahan seluas 70 ha di JGC menjadi kawasan bertajuk Asya. Pengembangan proyek ini diperkirakan akan memakan waktu 15 tahun dengan investasi Rp 20 triliun.
Hingga saat ini, sudah dua kluster hunian yang dipasarkan di tonwship Asya. Klaster Semayang dirilis pada akhir 2017 dan klaster Matana pada kuartal I 2018 lalu. Keduanya dikembangkan dengan konsep hunian mewah.
Sejak pertama dikembangkan pada pertengahan 2007, JGC telah mengalami banyak perkembangan. Fasilitas komersial yang hadir di kawasan ini semakin lengkap setelah kehadiran pusat perbelanjaan asal Jepang AEON Mall yang telah beroperasi sejak 2017 lalu.
Dalam waktu dekat juga akan dibangun Danau rekreasi dan Rumah Sakit Mayapada, serta peritel perlengkapan rumah tangga asal Swedia, IKEA, yang akan segera dibangun pada akhir 2018 mendatang.
Jakarta Garden City sebelumnya dikembangkan oleh developer asal Singapura yaitu Keppel Land yang berpartner dengan MDLN.
Namun, pada akhir tahun 2013 Modernland sukses mengakuisisi seluruh saham Keppel Land dan menambahkan lahan seluas 100 hektar di sebelah utara Jakarta Garden City, sehingga mengukuhkan Jakarta Garden City sebagai kota mandiri terluas di Jakarta Timur saat ini dengan total luasan 370 hektar.