kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jakarta jadi kota favorit investasi


Jumat, 08 Maret 2013 / 10:49 WIB
Jakarta jadi kota favorit investasi
ILUSTRASI. Contoh interior kamar mandi dengan warna tosca. Foto:?Instagram @brycecphotos


Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Markus Sumartomjon

JAKARTA. Konsultan Pricewaterhouse Coopers (PwC) dengan menggandeng lembaga riset Urban Land Institute menempatkan Jakarta di peringkat pertama kota tujuan investasi properti se Asia Pasifik di 2013 ini. Di bawah Jakarta, menurut versi PwC, berturut-turut adalah Shanghai, Singapura, Sydney dan Kuala Lumpur.

Padahal, tahun lalu Jakarta berada di peringkat 11 sedangkan peringkat pertama diduduki Singapura. "Peringkat Indonesia naik karena banyak investor asing yang masuk sepanjang 2012," terang Managing Director Urban Land Institute Asia Pasifik, Brandon Sedloff di Jakarta, Kamis (7/3).

PwC mencatat Jakarta berhasil menarik investasi asing senilai US$ 660,5 juta di sektor properti sepanjang 2011. Sayangnya PwC belum punya data untuk tahun 2012, namun PwC memproyeksikan nilai investasi di semester pertama tahun 2012 bisa 39% secara year-on-year.

Sebenarnya, menurut Brandon, Jakarta merupakan pilihan yang mengejutkan mengingat rendahnya peringkat sebelumnya. Kendati demikian, perubahan yang terlihat di Indonesia beberapa tahun belakangan ini cukup mengesankan, antara lain ditunjukkan oleh suku bunga dan inflasi yang terkendali.

Kendati demikian, masih ada beberapa penghambat yang membuat calon investor hengkang dari Jakarta, antara lain sulit mendapat pinjaman perbankan dan mitra lokal.

Namun masalah yang paling mendasar adalah ketidakpastian hukum. Menurut PwC, banyak calon investor tidak bisa menemukan lahan yang tidak bersengketa di Jakarta.

Untuk imbal hasil (yield) properti di Jakarta, PwC menghitung rata-rata berada di kisaran 10%. "Meski menjanjikan, Indonesia tetap menjadi pasar berisiko," katanya.

Bila ada investor yang mau masuk, PwC menyarankan produk apartemen yang pasarnya belum berkembang, perkantoran yang pasokannya terbatas, serta ritel untuk memanfaatkan daya beli konsumen yang tinggi.  Namun jangan ke hotel dan kawasan industri yang masih dikuasai Sydney dan China.

Anton Sitorus, Kepala Riset Jones Lang LaSalle (JLL) meramalkan Jakarta masih menjadi kota favorit investasi properti hingga 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×