kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.294.000   -9.000   -0,39%
  • USD/IDR 16.585   5,00   0,03%
  • IDX 8.258   6,92   0,08%
  • KOMPAS100 1.128   -3,16   -0,28%
  • LQ45 794   -6,53   -0,82%
  • ISSI 295   3,34   1,15%
  • IDX30 415   -3,30   -0,79%
  • IDXHIDIV20 467   -5,39   -1,14%
  • IDX80 124   -0,60   -0,48%
  • IDXV30 134   -0,53   -0,39%
  • IDXQ30 130   -1,48   -1,13%

Jakarta Setiabudi andalkan dua proyek


Rabu, 28 Januari 2015 / 11:14 WIB
Jakarta Setiabudi andalkan dua proyek
ILUSTRASI. Rekomendasi Serum Skintific yang Ampu Mencerahkan Kulit Wajah


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk (JSPT) tidak terlalu ambisius mengejar target bisnis tahun ini. Pengembang ini hanya menargetkan bisa meraup pendapatan penjualan atau marketing sales sekitar Rp 600 miliar. 

Target ini berasal dari dua proyek yang tengah digarap. Yaitu dari proyek apartemen dan rumah tapak di Puri Botanical Jakarta Barat dan proyek residensial serta apartemen di Yogyakarta.

Menurut Margiman, Direktur Jakarta Setiabudi Internasional, target tahun ini tidak terlalu muluk lantaran kedua proyek tersebut menyasar segmen menengah atas. Di segmen ini, pertumbuhan pasar memang tidak sekencang pasar properti menengah.

Untuk proyek di Yogyakarta, perusahaan ini akan membangun sebanyak 100 unit rumah dan satu menara apartemen dengan kapasitas 200 unit di atas lahan 5 hektare (ha). Sedangkan di Puri Botanical, JSPT  akan membangun satu menara apartemen berkapasitas 125 unit dan 100 unit rumah tapak di atas lahan seluas 10 hektare. 

Menurut Margiman, bila seluruh proyek tersebut terjual, pihaknya bisa meraup pendapatan penjualan antara Rp 1 triliun sampai Rp 1,5 triliun. Namun, JSPT tidak bakal menjual seluruh unit yang ada, melainkan hanya 50% dari kapasitas yang ada.

Ia yakin, meski pasar properti menengah atas kalah kencang ketimbang kelas di bawahnya, namun bisa menggapai target yang dipatok. 

Soalnya, penjualan residensial di Jakarta Barat masih memiliki potensi. Soalnya, stok properti di wilayah ini terbatas, sedangkan pengembang yang bermain di wilayah ini tidak terlalu banyak. 

Sementara di Yogyakarta pun juga sama. Apalagi kota pelajar ini kerap kedatangan para pendatang yang ingin menimba ilmu atau mencari kehidupan yang layak.

Supaya lancar, JSPT sudah menyiapkan dana Rp 200 miliar untuk memuluskan kedua proyek tersebut. Dana tersebut diambil dari hasil penjualan dan kas internal.

Sampai saat ini, pembangunan kedua proyek tersebut sudah mencapai tahap infrastruktur. Targetnya dalam waktu dua tahun ke depan, kedua proyek ini bisa selesai dan pada 2018 sudah bisa serah terima kepada pembeli.

Tahun ini, Jakarta Setiabudi menargetkan pertumbuhan bisnis 10%-15% dari pendapatan tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×