kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo diharapkan beroperasi tahun 2023


Rabu, 09 September 2020 / 19:48 WIB
Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo diharapkan beroperasi tahun 2023


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) dan Penjaminan Pinjaman Proyek Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo resmi diteken di Jakarta, Rabu (9/9). Diharapkan operasionalisasi jalan tol paling lambat pada 2023 mendatang.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan proyek tersebut merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dan menjadi bagian dari rencana jangka pendek yang akan dikerjakan hingga akhir Tahun 2020.

Adapun percepatan dalam mengejar proyek tersebut termasuk dalam hal konstruksi fisik yang akan dimulai pada Oktober 2020 yang dilakukan secara paralel bersamaan dengan pembebasan lahan.

Baca Juga: Konsorsium ini hampir dipastikan menangkan proyek Tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo

Untuk pembebasan lahan, Basuki bilang akan ditambah sebuah tim khusus yang akan berkoordinasi dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) dan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) untuk penanganan dana talangannya.

Tim ini bekerja berdasarkan Undang-undang (UU) Nomor 2 Tahun 2012 Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum, bertujuan menyediakan tanah bagi pelaksanaan pembangunan guna meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran bangsa, negara, dan masyarakat dengan tetap menjamin kepentingan hukum Pihak yang Berhak.

Direktur Utama PT Jogjasolo Marga Makmur Adrian Priohutomo melanjutkan selain menambah tim khusus untuk mempercepat pembebasan tanah, konsorsium juga akan menerapkan strategi pendekatan persuasif. 

Hal tersebut untuk hendak menghindari konsinyasi sehingga pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah (Pemda) yang wilayahnya dilintasi jalan tol ini. "Pendekatan persuasif dilakukan supaya pemda-pemda ini mendukung," kata Adrian.

Baca Juga: Ditjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR dapat anggaran Rp 757,7 miliar di 2021

Sementara dari segi pendanaan, Adrian meyakini tidak ada kendala karena didukung oleh PT Penjaminan Infrastruktur dan sejumlah perbankan Nasional.

Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo dirancang sepanjang 96 kilometer yang mana sepanjang 35 kilometer di antaranya melintasi wilayah Provinsi Jawa Tengah, dan 61 kilometer lainnya berada di wilayah Provinsi Yogyakarta. Dalam desainnya, terdapat sembilan simpang susun (interchange) dan satu persimpangan (junction) Sleman.

Kesembilan Simpang Susun (SS) tersebut adalah SS Kartosuro, SS Karanganom, SS Klaten, SS Prambanan dan Manisrenggo, SS Purwomartani, SS Gamping, SS Sentolo, SS Wates, dan SS NYIA.

Baca Juga: Pemprov DKI bakal permanenkan jalur sepeda di Jalan Sudirman hingga Bundaran HI

Pembangunan fisiknya dibagi ke dalam tiga seksi yakni, Seksi I Kartosuro-Purwomartani sepanjang 42 kilometer, Seksi II Purwomartani-Gamping sepanjang  23 kilometer, dan Seksi III Gamping-Purworejo 31 kilometer.

Di antara panjang jalan tol ini, terdapat struktur layang atau elevated di atas ring road utara Yogyakarta sepanjang 11,9 kilometer, dan di atas Selokan Mataram. Konstruksi fisik akan dimulai pada Oktober 2020 dengan total nilai investasi Rp 26.6 triliun.

Selanjutnya: Kementerian PUPR alokasikan anggaran program perumahan Rp 8,09 triliun pada 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×