kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jalankan Program CSR, Antam (ANTM) Berdayakan 42 Ribu Mitra Binaan


Kamis, 18 Agustus 2022 / 15:50 WIB
Jalankan Program CSR, Antam (ANTM) Berdayakan 42 Ribu Mitra Binaan
ILUSTRASI. Program CSR PT Antam Tbk


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam telah melahirkan 42.179 mitra binaan sejak perusahaan tambang tersebut menjalankan program tanggung jawab sosial (CSR). Komitmen pemberdayaan untuk masyarakat menjadi cita-cita Antam sejak dulu, sejalan dengan semangat kemerdekaan.

Direktur Utama Antam Nico Kanter menyebut, perusahaannya telah melakukan pembinaan kepada berbagai macam usaha termasuk UMKM terutama di sekitar wilayah operasi.

“Mitra binaan Antam berasal dari berbagai jenis usaha, di antaranya usaha industri, perdagangan, pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, jasa seperti di bidang food & beverage, kerajinan, batik, tenun, perak, hingga usaha perikanan,” kata Nico dalam keterangan resminya, Kamis (18/8).

Pertumbuhan mitra binaan UMKM pun cukup signifikan. Ia menyebut, pada 2021 terdapat penambahan 167 mitra binaan.

Baca Juga: Harga Emas Antam Turun Rp 5.000 ke Level Rp 975.000 Per Gram Pada Hari Ini (18/8)

Tak sampai di situ, Antam juga telah melakukan beberapa program demi meningkatkan kualitas masyarakat. Sebut saja program beasiswa di setiap unit operasi perusahaan, pengembangan bank sampah, pembentukan kampung stunting di Kecamatan Pulogadung, hingga pengembangan potensi pesisir pantai di Sulawesi Tenggara.

“Kami juga membuat program khusus di wilayah operasi. Misalnya, di Unit Bisnis Pertambangan Nikel Maluku Utara mengembangkan Industri Kelapa Terpadu dan Program Pengembangan Kopi Halmahera,” jelasnya.

Selain itu, ia juga menyebut setiap program yang dikembangkan perusahannya selalu mempertimbangkan potensi lokal.

Tengok saja program Industri Kelapa Terpadu, program ini dilatarbelakangi ketersediaan serabut kelapa yang melimpah dan cenderung menjadi limbah serta kebutuhan cocomesh untuk reklamasi di wilayah operasi Antam di Maluku Utara yang harus didatangkan dari Pulau Jawa.

“Antam juga mendampingi masyarakat di Desa Geltoli, Kecamatan Maba Halmahera Timur Maluku Utara, mengolah serabut kelapa menjadi produk Cocomesh dan produk diversifikasi lainnya,” tambah Nico.

Begitu pula di UBP Emas yang belokasi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang mengembangkan Ecovillage Kiarasari, Pertanian dan Peternakan terpadu Gunung Dahu, Model Kampung Konservasi Cisangku, hingga Ekoriparian Ciguha.  

“Di UBP Bauksit Kalimantan Barat, kami juga mengembangkan Program Mamalam dan Program Wisata Alam dan Budaya Danau Laet,” lanjutnya.

Baca Juga: Ini Jurus Antam (ANTM) dalam Hilirisasi Nikel

Program Mamalam lahir dari inovasi reklamasi pascatambang berkelanjutan yang mengintegrasikan program reklamasi berkelanjutan (perlindungan keanekaragaman hayati) dan program pengembangan Agrowisata (pemberdayaan masyarakat).

“Program ini dikembangkan di Desa Tanjung Bunut dan Desa Balai Belungai yang melibatkan 141 orang dari desa-desa sekitar perusahaan,” katanya lagi.

Nico meyakini, setiap program yang dijalankan Antam akan memberikan nilai lebih untuk masyarakat. Sesuai dengan semangat kemerdekaan Republik Indonesia, yang terus tumbuh dan berdaya bersama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×