kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jambi berpotensi jadi lumbung patin nasional


Jumat, 27 Oktober 2017 / 16:51 WIB
Jambi berpotensi jadi lumbung patin nasional


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Provinsi Jambi memiliki potensi besar untuk digarap sebagai sentra budidaya patin nasional. Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat, Edi Prabowo mengatakan, dengan potensi pengembangan budidaya ikan air tawar yang besar, Provinsi Jambi dapat didorong menjadi lumbung ikan nasional, utamanya komoditas patin.

DPR  mendukung Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang konsisten menggenjot produksi perikanan budidaya nasional untuk menyuplai kebutuhan pangan nasional. “Dukungan konkret KKP telah memberikan dampak positif bagi pengembangan usaha budidaya ikan guna memperkuat ketahanan pangan nasional,” kata Edi saat meninjau sentral kawasan budidaya patin di Desa Pudak, Jambi, dalam rangkaian kunjungan kerja dalam rangka reses masa persidangan I tahun 2017-2018 dalam siaran pers, Jumat (26/10).

Terkait pemasaran hasil produksi patin, perlu dilakukan tata niaga dengan memutus rantai distribusi pasar. Ia menyarankan pemerintah daerah turun tangan untuk memfasilitasi terbentuknya kelembagaan koperasi di sentral produksi patin yang nantinya bisa menjalin kemitraan langsung dengan industri pengolahan atau pasar-pasar modern. Sehingga peluang pasar lebih terbuka luas.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan konsumsi ikan dalam negeri, KKP terus mendorong pengembangan usaha budidaya melalui cluster kawasan berbasis komoditas unggulan daerah.

Menurutnya, strategi ini sangat ampuh untuk percepatan pengembangan kawasan, karena pada prinsipnya setiap komoditas yang dikembangkan memiliki karakteristik yang khas sesuai kondisi lokasi.

"Di hulu nanti akan digenjot produksinya, sementara di sisi lain kita akan perbaiki sistem tata niaga dan hilirisasinya. Dengan demikian nilai tambah ekonomi patin dapat dirasakan masyarakat,” jelas Slamet.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×