kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.804   66,00   0,39%
  • IDX 6.254   286,04   4,79%
  • KOMPAS100 892   48,19   5,71%
  • LQ45 707   37,74   5,64%
  • ISSI 193   7,28   3,92%
  • IDX30 373   19,75   5,60%
  • IDXHIDIV20 451   19,32   4,47%
  • IDX80 101   5,64   5,89%
  • IDXV30 106   4,60   4,54%
  • IDXQ30 123   5,40   4,59%

Jambi berpotensi jadi lumbung patin nasional


Jumat, 27 Oktober 2017 / 16:51 WIB
Jambi berpotensi jadi lumbung patin nasional


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Provinsi Jambi memiliki potensi besar untuk digarap sebagai sentra budidaya patin nasional. Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat, Edi Prabowo mengatakan, dengan potensi pengembangan budidaya ikan air tawar yang besar, Provinsi Jambi dapat didorong menjadi lumbung ikan nasional, utamanya komoditas patin.

DPR  mendukung Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang konsisten menggenjot produksi perikanan budidaya nasional untuk menyuplai kebutuhan pangan nasional. “Dukungan konkret KKP telah memberikan dampak positif bagi pengembangan usaha budidaya ikan guna memperkuat ketahanan pangan nasional,” kata Edi saat meninjau sentral kawasan budidaya patin di Desa Pudak, Jambi, dalam rangkaian kunjungan kerja dalam rangka reses masa persidangan I tahun 2017-2018 dalam siaran pers, Jumat (26/10).

Terkait pemasaran hasil produksi patin, perlu dilakukan tata niaga dengan memutus rantai distribusi pasar. Ia menyarankan pemerintah daerah turun tangan untuk memfasilitasi terbentuknya kelembagaan koperasi di sentral produksi patin yang nantinya bisa menjalin kemitraan langsung dengan industri pengolahan atau pasar-pasar modern. Sehingga peluang pasar lebih terbuka luas.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan konsumsi ikan dalam negeri, KKP terus mendorong pengembangan usaha budidaya melalui cluster kawasan berbasis komoditas unggulan daerah.

Menurutnya, strategi ini sangat ampuh untuk percepatan pengembangan kawasan, karena pada prinsipnya setiap komoditas yang dikembangkan memiliki karakteristik yang khas sesuai kondisi lokasi.

"Di hulu nanti akan digenjot produksinya, sementara di sisi lain kita akan perbaiki sistem tata niaga dan hilirisasinya. Dengan demikian nilai tambah ekonomi patin dapat dirasakan masyarakat,” jelas Slamet.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×