kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jangka menengah panjang, Bio Farma akan bangun pabrik bioteknologi skala besar


Jumat, 12 November 2021 / 18:18 WIB
Jangka menengah panjang, Bio Farma akan bangun pabrik bioteknologi skala besar
ILUSTRASI. Rencana ekspansi jangka menengah panjang, Bio Farma akan membangun pabrik bioteknologi skala besar.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berkaca dari pengalaman selama pandemi Covid-19, PT Bio Farma (Persero) menyiapkan rencana jangka menengah-panjang untuk membangun fasilitas bioteknologi skala besar. Tujuannya, supaya Bio Farma dapat lebih matang dan cepat menanggulangi pandemi di masa yang akan datang. 

Saat ini, Bio Farma telah membuat roadmap yang di dalamnya akan membangun fasilitas besar untuk produk bioteknologi bersama dengan beberapa investor. Nantinya, fasilitas ini tidak hanya memroduksi vaksin, tetapi juga produk biosimiliar, stemcell, dan lainnya. 

CEO Bio Farma Honesti Basyir bilang, Bio Farma akan memenuhi kebutuhan investasi dari pinjaman dengan komposisi 60% pinjaman dan 40% internal. Namun sayang, pihaknya masih mengkalkulasikan nilai investasinya. 

Baca Juga: CEO Bio Farma: Pandemi Covid-19 mendorong transformasi industri kesehatan Indonesia

Adapun dari segi sumber daya manusia (SDM) dan infrastruktur akan disiapkan. Dari segi model bisnis juga akan diubah. Honesti menilai, saat ini sudah tidak zamannya lagi melakukan ekspansi organik atau membangun fasilitas sendiri. Pasalnya, membangun sendiri membutuhkan waktu yang lama. 

"Sekarang membangun pabrik, konstruksi fisik butuh waktu 2 tahun, instalasi 1 tahun, selain itu juga diperlukan audit untuk mendapatkan Good Manufacturing Practice (GMP), lalu untuk dapat izin edar dari BPOM juga butuh waktu kurang dari setahun. Apalagi kalau ingin ekspor, akan lebih sulit,"  jelasnya dalam acara CEO Live Series #1 supported by Eka Hospital, bertajuk “Healthcare Industry Post Pandemic” di Jakarta, Rabu (10/11).  

Maka itu, Honesti bilang, Bio Farma akan membangun pabrik dengan orientasinya bagaimana mendapatkan partner GMP tertinggi sehingga produk yang dihasilkan Bio Farma akan lebih bagus. 

Selain menggandeng partner, Bio Farma juga akan menerapkan teknologi digital dengan tujuan semua ekosistem di dalam sistem health care bisa terintegrasi dalam satu layanan. 

Selanjutnya: Dirut Bio Farma ungkap tarif tes PCR masih bisa turun lagi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×