kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Januari 2011 harga CPO mencapai puncaknya


Minggu, 05 Desember 2010 / 14:00 WIB
Januari 2011 harga CPO mencapai puncaknya
ILUSTRASI. Panen kelapa sawit


Reporter: Sofyan Nur Hidayat | Editor: Rizki Caturini

NUSA DUA. Harga crude palm oil (CPO) pada 2011 diprediksi akan mengalami puncaknya pada bulan Januari 2011. Thomas Milke, analis komoditi dan pasar global Oil World dalam acara Indonesia Palm Oil Conference (IPOC) 2010 di Nusa Dua, Bali mengatakan, kenaikan harga CPO awal tahun depan bisa mencapai 200 ringgit hingga 300 ringgit per ton dari harga sekarang.

Harga komoditas saat ini hampir mendekati rekor tahun 2008, meskipun masih menghadapi resiko penurunan harga. Milke mengatakan harga minyak sawit yang belakangan sangat kuat menunjukan bahwa ada masalah produksi minyak sawit. "Permintaan yang sangat kuat bisa ciptakan defisit produksi secara global," kata Milke.

Secara historis harga CPO menurutnya pernah mencapai harga puncak pada April 2008. Sedangkan pada bulan November 2010 harganya tertinggi sepanjang dua tahun terakhir. "Di tahun 2011 akan ada kejutan harga yang melewati harga sebelumnya," kata Milke.

Selanjutnya hingga bulan April 2011, ada kemungkinan harga lebih tinggi, hal ini salah satunya dipengaruhi ketidakpastian cuaca di Amerika Selatan. Selain itu juga dipengaruhi oleh Kolumbia yang produksi CPO-nya turun hingga 30% tahun ini, akibat jamur yang menyerang pohon sawit. Padahal mereka menargetkan produksi CPO bisa mencapai 1 juta ton di 2012.

Saat ini dunia memang tengah menghadapi masalah volume dan keberlanjutan dari produksi CPO. Selama 12 bulan terakhir pasar belum mendapatkan seluruh kebutuhannya. "Kebutuhan CPO China dan India akan naik sebesar 2 juta hingga 3 juta ton pada tahun depan untuk kebutuhan pangan," kata Milke.

Sementara itu, Dorab E Mistry pengamat dari Godrej Internasional Limited memperkirakan harga minyak sawit akan mencapai 3.600 ringgit dalam beberapa minggu ke depan. Sedangkan RBD Olein akan menuju ke US$ 1.250 harga di atas kapal.

Sementara itu produksi CPO pada kuartal 1 2011 masih belum memuaskan. Tapi akan terjadi perbaikan di semester kedua. "Selama satu tahun penuh produksi Indonesia akan naik 2 juta ton dan Malaysia 500.000 ton," kata Mistry.

Milke mengatakan produksi CPO dunia tahun ini diperkirakan mengalami kenaikan hanya 1 juta ton dari tahun 2009 yang 46 juta ton. Sementara itu, produksi tahun depan diperkirakan akan meningkat 1,2 juta ton hingga 3 juta ton.

Kenaikan produksi akan terjadi setelah dua tahun mengalami penurunan. Peningkatan juga akan terjadi pada produksi di Indonesia hingga 2,1 juta ton dan Malaysia naik 0,7 juta ton.

Hambatan Pajak

Masalah pajak memang selalu menjadi momok bagi setiap pengusaha, tak terkecuali pengusaha sawit di Indonesia. Mistry mengatakan, kebijakan pajak ekspor di Indonesia memberatkan para produsen CPO karena biaya yang dikeluarkan menjadi tinggi. Pemerintah seharusnya mengurangi atau bahkan menghapus pajak ekspor pada minyak sawit.

Contohnya, India, sebagai negara pengimpor minyak sawit telah mengapuskan pajak impor CPO.Kebijakan pajak ekspor di Indonesia yang tinggi justru akan menghambat pertumbuhan Industri sawit di Indonesia. "Pajak ekspor sekarang 15% dan Januari tahun depan akan ditingkatkan lagi, itu sama sekali bukan solusi atas permasalahan sawit di Indonesia," kata Milke.

Sementara itu, Menteri Perdagangan Mari Pangestu mengatakan mereka sedang melakukan review pajak ekspor atau bea keluar. Tapi menurutnya semua pihak perlu melihat kebijakan itu dari sisi keberlanjutan usaha sawit, hilirisasi dan juga menjamin kepastian pada konsumen. "Masih kami bahas, jadi belum tahu hasilnya akan terjadi kenaikan atau penurunan," kata Mari dalam jumpa pers usai memberikan presentasi di hadapan peserta IPOC 2010 Jumat (3/12).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×