Reporter: Shobihatunnisa Akmalia | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) optimis raih target pendapatan dan laba bersih hingga akhir tahun 2023.
Hal ini karena Perseroan catat laba bersih yang diperoleh hingga September 2023 (9M23) sebesar Rp119.78 miliar, naik sebesar 17.81% year on year (YoY). Kemudian, terdapat kenaikan pendapatan sebesar 27.87% atau setara Rp858,1 miliar dari Rp671,05 miliar (YoY).
Direktur Utama IPCM, Shanti Puruhita menjelaskan, PT Jasa Armada Indonesia optimis akan capai target bisnis pendapatan dan laba bersih hingga akhir tahun. Hal ini karena model bisnis yang dijalankan oleh IPCM terus bertumbuh dan semakin baik. Walaupun terdapat peningkatan harga bahan bakar minyak (BBM), IPCM tetap optimis akan capai target laba dan pendapatan akhir tahun.
Baca Juga: Jasa Armada Indonesia (IPCM) Catat Laba Rp 119,8 Miliar pada Kuartal III 2023
“Kami optimis itu (target pendapatan dan laba bersih) tercapai, melihat model perekonomian kami yang semakin membaik, walaupun ada peningkatan harga BBM, dengan hal-hal yang kami laksanakan secara efektif dan efisien dan segala transformasi yang kami laksanakan, maka kami optimis bahwa akan tercapai” ungkap Shanti pada Public Expose Live 2023, Kamis (30/11).
Kontribusi utama pendapatan IPCM diperoleh dari jasa pelayanan kapal sebesar Rp756,28 miliar atau 88,13% dari total pendapatan. Kontribusi pendapatan lainnya adalah jasa pengangkutan dan lainnya sebesar Rp70,33 miliar atau 8,19% serta jasa pengelolaan kapal sebesar Rp31,50 miliar atau 3,67%.
Pendapatan jasa penundaan kapal yang terdiri dari pelabuhan umum senilai Rp326,02 miliar, Terminal Khusus (Tersus) sebanyak Rp227,47 miliar dan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) sebesar Rp163,72 miliar.
Peningkatan pendapatan Tersus pada periode ini mengalami kenaikan lebih tinggi apabila dibandingkan dengan pendapatan TUKS, dengan kenaikan masing-masing sebesar 73,74% dan 34,99% dibanding periode tahun 2022 lalu.
Rencana tahun 2024, IPCM targetkan ekspansi secara organik dan anorganik. Pada rencana anorganik, Shanti memaparkan akan ada kaitannya dengan rencana pemurnian bisnis yang dicanangkan oleh Pelindo Group.
Sedangkan untuk rencana organik, IPCM melihat terdapat banyak potensi yang dapat digali di wilayah perairan Indonesia yang dapat dioptimalkan untuk pelayanan jasa pemanduan dan penundaan baik di Terminal Khusus (Tersus) maupun Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS).
“Untuk tahun 2024, target ekspansi kami ada organik dan anorganik. Untuk yang anorganik, Akan ada kaitanya dengan rencana pemurnian bisnis yang dicanangkan oleh Pelindo Group. Untuk anorganiknya, bahwa terdapat banyak sekali potensi besar yang berada di wilayah perairan Indonesia untuk optimalisasi pelayanan jasa pemanduan dan penundaan baik di Tersus dan TUKSnya, dan itu merupakan potensi yang jelas ada di depan mata” tutur Shanti.
Perusahaan juga catatkan rencana anggaran capital expenditure (capex) untuk tahun 2024 sekitar Rp150 miliar. Dana ini rencananya akan dipergunakan untuk pembangunan kapal baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News