Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Potensi pengembangan infrastruktur jalan di Pulau Sumatera masih terbuka lebar. Tak heran, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) kian getol berekspansi ke kawasan tersebut. Salah satu yang tengah dibidik Jasa Marga adalah wilayah Sumatera Barat.
Demi menggolkan rencana ekspansinya tersebut, perusahaan pelat merah operator jalan tol ini telah mendirikan konsorsium bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Konsorsium yang bertajuk PT Jasa Marga Sumbar (JSM) itu diharapkan dapat mengembangkan proyek jalan tol di Provinsi Sumbar.
Direktur Operasional Jasa Marga Hassanudin menyebut, saat ini, konsorsium tengah melakukan studi kelayakan (feasibility study) terhadap lima ruas potensial di wilayah Sumbar.
Lima ruas yang telah diidentifikasi konsorsium, yaitu Padang-Sicincin sepanjang 28 kilometer (km), Sicincin-Padang Panjang 23 km, Padang Panjang-Bukit Tinggi 33 km, Bukit Tinggi-Payakumbuh 28 km, dan Payakumbuh-Riau 93 km.
"Kelima ruas itu cukup potensial. Namun, untuk identifikasi awal, ruas Padang-Sicincin paling siap digarap, sehingga konsorsiumnya lebih dulu dibentuk. Empat lainnya masih terganjal lahan dan viabilitas," ujarnya, Selasa (3/7).
Menurut Hassanudin, ruas Padang-Sicincin paling siap menyusul ketersediaan lahan dan anggaran pembebasan tanah dari Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten dan Kota.
Selain itu, kata Hasanuddin, proyek tol tersebut memiliki tingkat kelayakan finansial yang memadai. Dengan perhitungan rata-rata lalu lintas harian di jalan arteri sebesar 28.000-33.000, maka seandainya 45% di antaranya yang masuk ke tol, dari sisi kelayakan finansial sudah masuk ke medium feasibility.
Perseroan menargetkan penandatanganan hak konsesi atau Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) ruas Padang-Sicincin bisa terealisasi pada Oktober 2012. Jasa Marga berencana mengajukan proposal proyek kepada Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dalam waktu dekat.
Bidik tiga proyek lagi
Selain menggarap proyek di Sumbar, Jasa Marga juga berencana untuk merealisasikan pembentukan tiga konsorsium untuk tiga proyek jalan tol lainnya di kawasan Pulau Sumatera.
Direktur Utama Jasa Marga Adityawarman bilang, saat ini, perusahaan sedang menyelesaikan pembentukan tiga konsorsium tersebut. Jasa Marga bakal menggandeng Badan Usaha Milik Daerah milik pemerintah provinsi atau kabupaten untuk membentuk konsorsium.
Perusahaan menargetkan proses studi kelayakan tiga proyek itu rampung pada 2013. Selanjutnya, akan diajukan kepada Badan Pengatur Jalan Tol
Tiga proyek yang akan diprakarsasi konsorsium, yaitu Medan-Kuala Namu-Tebing Tinggi sepanjang 60 km. Kemudian, Pekanbaru-Kandis-Dumai 135 km, dan Lampung Ring Road-Tanjung Karang sepanjang 21 km.
Perusahaan menargetkan proyek tol itu bisa dibangun secara bertahap mulai 2014. Pemerintah Provinsi yang telah menyepakati kerjasama pembangunan jalan tol itu juga sudah berkomitmen mempercepat penyediaan lahan. Proses pembebasan tanah diharapkan tuntas sebelum akhir 2013.
Namun, kata Adityawarman, hasil kajian awal Jasa Marga menunjukkan, realisasi empat proyek tol itu secara finansial hanya mungkin jika dibangun dengan konsep high grade highway (HGH) dalam satu lajur pada tahap awal.
“Kalau langsung memakai standar dua lajur, investasinya terlalu sulit. Biaya tinggi, tapi trafik tidak memadai, sehingga tidak layak secara finansial," ungkapnya. Itu sebabnya, Jasa Marga butuh payung hukum yang memungkinkan untuk mendesain satu lajur.
Direktur Keuangan Jasa Marga Reynaldi menambahkan, bahwa perusahaannya telah menyiapkan dana Rp 10 triliun hingga Rp 15 triliun untuk membiayai pengembangan usaha di tahun ini. Dana itu termasuk kebutuhan akuisisi proyek tol dan pembangunan proyek tol baru di Sumatera.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News