Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasa Marga Tbk (JSMR) memproyeksikan puncak arus mudik lebaran 2020 akan terjadi pada 25 Mei 2020. Meskipun ada Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan larangan mudik, masyarakat dinilai akan tetap mudik.
Operation and Maintenance Management Group Head Jasa Marga Fitri Wiyanti, mengatakan puncak arus mudik akan terjadi pada H-3 lebaran. Sementara lebaran Idul Fitri 1441 H jatuh pada 24-25 Mei 2020. "Puncak arus mudik terjadi pada tanggal 21 Mei 2020 walaupun mudik dilarang," ujarnya saat virtual konferensi, Selasa (12/5).
Baca Juga: ATI: Arus kendaraan logistik belum mampu kerek pemasukan operator jalan tol
Adapun puncak arus balik diproyeksikan pada 25 Mei 2020 atau H+2 lebaran. Untuk lalu lintas pada Idul Fitri pada tahun ini, Fitri memproyeksikan akan terjadi penurunan volume lalu lintas.
"Berdasarkan monitoring volume lalu lintas selama pandemi Covid-19 dan prediksi volume lalu lintas selama Idul Fitri 1441 H, untuk arus mudik turun 62,5% dan arus balik turun 58,7% terhadap volume lalu lintas covid-19 dan berdasarkan larangan pemerintah terkait mudik lebaran yang berlaku 24 April 2020," papar Fitri.
Dalam paparan Fitri, asumsi penurunan arus mudik tersebut akibat adanya larangan pemerintah yang akan berlaku pada 24 April 2020 (tahap pelarangan) dan 7 Mei 2020 (tahap penindakan).
Selain itu, karena kendaraan yang diperbolehkan melintas adalah kendaraan Golongan I sebesar 10% dari LHR Covid-19 (kendaraan Gol.I lokal non-Jabodetabek, ambulans, TNI/POLRI, dan kendaraan dinas), dan terdapat peningkatan kendaraan non golongan I sebesar 20 persen (bertambahnya kendaraan logistik).
Baca Juga: Walau ada PSBB, Jasa Marga memproyeksikan pemasukan tidak akan turun signifikan
Adapun distribusi lalu lintas ke arah Barat sebesar 22%, ke arah Selatan sebesar 18%, dan ke arah Timur sebesar 60% (57% ke Trans-Jawa, 43% ke Jalur Selatan).
Dalam pemaparannya, Fitri menyebutkan Jasa Marga melakukan pengaturan lalu lintas dan berkoordinasi dengan pihak Kepolisian dan Dishub untuk memastikan keamanan dan kelancaran lalu lintas sesuai Permenhub Nomor 18 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi dan Ketentuan PSBB sesuai Peraturan Daerah yang berlaku.
Untuk menyikapi kesiapan arus mudik ini, Jasa Marga telah menyiapkan beberapa pelayanan khusus bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik. Salah satu upaya perseroan yaitu dengan menyiapkan pelayanan protokol pencegahan COVID-19 sesuai dengan SE Menteri PUPR No7/SE/M/2020 di tempat istirahat dan pelayanan, serta transaksi di Gerbang Tol.
Untuk layanan transaksi diantaranya, gardu operasional akan disesuaikan dengan kebutuhan lapangan, antrian diupayakan kurang dari 10 kendaraan, menyiagakan personil tambahan untuk bantu tapping dan personil mobile rider, dan juga penyiapan setiap teknisi untuk tetap siaga pada periode Lebaran 2020.
Baca Juga: Jaga likuiditas, Jasa Marga (JSMR) negosiasi utang dengan kreditur
Untuk layanan konstruksi, akan dilakukan pemberhentian proyek mulai H-2 dan H+2 Lebaran. Selain itu, mensiagakan kendaraan water tank untuk ketersediaan air bersih di gerbang tol, tempat istirahat, dan antisipasi kebakaran.
Adapun total kesiapan sarana pelayanan lalu lintas pada lebaran tahun 2020 di ruas tol regional Transjawa yaitu 53 Kr MCS, 46 Kr PJR,63 Kr Derek, 26 Kr Ambulance, 17 Kr Rescue, 124 unit VMS, 884 unit CCTV, dan 6 unit VMS mobile.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News