kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jaya Agra kebut pembangunan PKS di Kalsel


Kamis, 13 Maret 2014 / 21:11 WIB
Jaya Agra kebut pembangunan PKS di Kalsel
ILUSTRASI. Proyek MRT Jakarta Fase 3 Ditargetkan Mulai Dibangun pada Tahun 2024 . KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Handoyo | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Akhir tahun ini, PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAWA) diproyeksikan sudah dapat mengoperasikan satu unit pabrik kelapa sawit (PKS) berkapasitas 45 ton TBS (Tandan Buah Segar) per jam di Kalimantan Selatan.

Bambang S. Ibrahim, Direktur Keuangan JAWA mengatakan, pembangunan konstruksi fisik PKS sudah mulai berjalan. "Bangunannya sedang dibangun, cukup lama karena tanah di daerahnya lunak sehingga harus dipadatkan terlebih dahulu," kata Bambang, Kamis (13/3).

Pembangunan pabrik kelapa sawit dengan investasi sekitar Rp 143 miliar ini akan menambah total kapasitas produksi yang dimiliki perseroan dari sebelumnya hanya 45 ton per jam menjadi 90 ton per jam. Catatan saja, PKS pertama yang dimiliki JAWA lokasinya berada di Kintap, Kalimantan Selatan (Kalsel).

Alasan pembangunan satu unit pabrik PKS baru tersebut menurut Bambang tidak lain karena alasan semakin bertambahnya tanaman sawit milik perusahaan yang mulai menghasilkan. Hingga kuartal III tahun 2013 lalu, luas lahan tertanam untuk sawit JAWA mencapai 19.088 hektar (ha). Dari luasan tersebut, 13.268 ha berstatus menghasilkan, dan seluas 5.820 ha masih belum menghasilkan.

Jaya Agra sendiri setiap tahun rutin melakukan penanaman pohon sawit baru. Tahun ini manajemen merencanakan penambahan lahan tertanam baru untuk sawit seluas 1.650 ha. Sementara itu untuk tahun lalu penambahan lahan tertanam baru untuk sawit JAWA mencapai 2.000 ha.

Belanja modal atau capital expenditure (capex) yang telah disiapkan manajemen untuk tahun ini mencapai Rp 500 miliar. Sebagian dari belanja modal tersebut akan digunakan untuk biaya penanaman lahan tertanam baru sawit dan karet. Biaya untuk penanaman baru sawit sekitar US$ 5.500 per ha-US$ 6.000 per ha, sedangkan untuk karet lebih mahal yakni US$ 7.000 per ha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×