Reporter: Vina Elvira | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP Tbk (PTPP) akan memfokuskan strategi bisnisnya di tahun depan dengan kembali ke core business, yakni konstruksi.
Direktur Utama PTPP, Novel Arsyad mengungkapkan perusahaan akan memfokuskan pengembangan usaha pada proyek-proyek konstruksi, baik di segmen building, infrastruktur, maupun engineering, procurement, and construction (EPC).
“Yang jelas kami sudah kembali ke core, core bisnis kita adalah konstruksi. Sehingga ke depan itu yang kita lakukan lebih fokus ke bisnis konstruksi di area building, area infrastruktur maupun EPC,” ujar Novel, dalan konferensi pers usai RUPSLB, pada Kamis (18/12/2025).
Baca Juga: Pengguna Mobil Listrik Antarkota Diprediksi Naik pada Libur Nataru
Fokus tersebut menjadi landasan bagi PTPP untuk memperkuat kualitas portofolio proyeknya sekaligus meningkatkan keberlanjutan bisnis. Ke depan, PTPP tetap membidik proyek-proyek strategis dari sektor BUMN dan APBN, tanpa menutup peluang dari sektor swasta.
Strategi kembali ke core business ini juga sejalan dengan kesiapan perusahaan ini menghadapi proses merger BUMN Karya yang ditargetkan rampung pada 2026.
Novel menyebutkan proses merger masih berjalan sesuai rencana, dan saat ini berada dalam tahap evaluasi menyeluruh. Koordinasi pun terus dilakukan secara rutin dengan Danantara serta konsultan-konsultan yang terlibat.
“Progres sampai dengan saat ini masih sesuai dengan rencana, namun perkiraannya nanti akan berlangsung di 2026,” ujar manajemen.
Menurut dia, proses tersebut membutuhkan kajian yang mendalam, baik dari sisi risiko, market, maupun prospek bisnis ke depan. Adapun, kesiapan PTPP dalam menghadapi rencana merger berada di rentang 40%-50%.
Di tengah proses tersebut, PTPP menegaskan fokus pada bisnis konstruksi tetap menjadi prioritas utama agar perseroan siap beradaptasi dengan struktur bisnis baru pascamerger.
PTPP juga telah menyiapkan target perolehan kontrak baru sebagai penopang kinerja ke depan. Untuk tahun 2026, perseroan memproyeksikan nilai kontrak baru sekitar Rp 23,5 triliun.
Target ini disusun dengan tetap mengedepankan selektivitas proyek dan kesesuaian dengan kompetensi inti perseroan. “Kontrak tahun depan kita proyeksikan sekitar Rp 23,5 triliun dan kembali lagi kita akan fokus tetap di core business kita,” ujar Novel.
Sementara itu, hingga akhir 2025, realisasi perolehan kontrak diperkirakan sedikit di bawah target awal. Manajemen memperkirakan capaian berada di kisaran 90%–92% dari rencana. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh masih adanya sejumlah proyek yang menunggu pengumuman pemenang serta adanya pergeseran waktu pelaksanaan proyek.
Baca Juga: Kementerian UMKM Kaji Pembatasan Kenaikan Biaya Admin E-commerce
Merujuk catatan KONTAN, PTPP mengantongi nilai kontrak baru Rp 16,88 triliun per kuartal III 2025. Berdasarkan komposisi perolehan kontrak baru tersebut, sebesar 47,05% merupakan proyek BUMN. Lalu, 28,93% adalah proyek Swasta, dan 24,02% proyek pemerintah.
Dari sisi segmentasi, kontribusi terbesar berasal dari Gedung 20,23%, Pertambangan 18,24%, Power Plant 16,09%, Jalan dan Jembatan 14,50%, Pelabuhan 14,14%.
Jika dibandingkan dengan nilai kontrak baru pada periode saham tahun lalu, raihan tersebut sebenarnya turun. Per September 2024, nilai kontrak baru yang dikantongi PTPP sebesar Rp 20,64 triliun.
Meski demikian, perusahaan ini optimistis capaian tersebut tetap mencerminkan kinerja yang solid di tengah dinamika industri konstruksi.
Selanjutnya: 7 Minuman Terbaik untuk Mengurangi Mual yang Dapat Anda Coba
Menarik Dibaca: 7 Minuman Terbaik untuk Mengurangi Mual yang Dapat Anda Coba
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













