Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen kabel, PT Jembo Cable Company Tbk (JECC), meyakini dapat kembali memperbaiki kinerja keuangannya hingga akhir 2023.
Seperti yang diketahui, penjualan bersih JECC turun 2,17% year on year (YoY) menjadi Rp 1,35 triliun pada semester I-2023. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk JECC juga tergerus 66,63% YoY menjadi Rp 13,63 miliar.
Direktur Jembo Cable Company Antonius Benady menyampaikan, penurunan kinerja JECC lebih disebabkan kecenderungan pemesanan (order) produk kabel yang lebih banyak terlaksana pada semester kedua. Di samping itu, JECC juga sempat merasakan dampak kenaikan harga bahan baku utama kabel pada awal semester pertama, sehingga bottom line perusahaan terkoreksi.
Baca Juga: Jembo Cable (JECC) Targetkan Pendapatan Lanjut Naik di Kuartal II-2023
JECC tetap optimistis bisa meraup kinerja yang lebih baik lantaran banyak proyek yang mulai dilaksanakan perusahaan tersebut pada paruh kedua 2023. “target pertumbuhan penjualan pada 2023 masih sesuai dengan hasil rapat kerja kami yakni di kisaran 20%--25%,” ujar dia, Rabu (6/9).
Untuk memacu kembali pertumbuhan kinerjanya, Manajemen JECC selalu mengedepankan efisiensi di semua lini usaha dan mengurangi risiko terhadap pelanggan yang punya riwayat pembayaran kurang baik.
Perusahaan ini juga lebih selektif lagi dalam mengincar proyek-proyek penyediaan kabel strategis, baik yang direncanakan oleh pemerintah maupun swasta.
Asal tahu saja, JECC memproduksi berbagai jenis kabel, seperti kabel listrik tegangan rendah, kabel listrik tegangan menengah, kabel tahan api, kabel fiber optik, kabel telekomunikasi, kabel transmisi udara, kabel kontrol, hingga kabel marine.
Dalam situs resmi JECC, perusahaan ini memiliki sejumlah pelanggan dari berbagai sektor industri. Misalnya, PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II untuk proyek kabel di bangunan bandara. JECC juga memasok kabel untuk proyek kelistrikan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan telekomunikasi seperti PT Telkom Indonesia Tbk, PT Ericson Indonesia, PT Indosat, dan lain-lain.
Emiten tersebut juga menjual kabel untuk proyek di sektor pertambangan dan migas dengan pelanggan seperti PT Freeport Indonesia, PT Bukit Asam Tbk, PT Vale Indonesia Tbk, PT Pertamina, Chevron Indonesia, dan lain sebagainya.
Lebih lanjut, pihak JECC menggelontorkan capital expenditure (capex) atau belanja modal sekitar Rp 50 miliar pada 2023. Sampai akhir semester I-2023, JECC telah menyerap capex tahun ini sekitar Rp 20 miliar. “Penggunaan capex ini utamanya ditujukan untuk perbaikan prasarana dan fasilitas pabrik,” tandas Antonius.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News