kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

JIHD targetkan tingkat okupansi hotel naik 10% tahun ini


Jumat, 22 Juni 2018 / 17:10 WIB
JIHD targetkan tingkat okupansi hotel naik 10% tahun ini
ILUSTRASI. Kamar hotel_Intiland


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jakarta International Hotels and Development Tbk (JIHD) pada tahun ini berharap kebagian berkah dari gelaran Asian Games di Jakarta dan Palembang.

Pemilik Hotel Borobudur, Ritz Carlton Pacific dan Discovery Hotel tersebut yakin okupansinya akan meningkat tahun ini dengan banyaknya perhelatan internasional.

Husein Angundjaja, Direktur Keuangan menyampaikan bahwa sepanjang tahun lalu tingkat okupansi hotel hanya menyentuh 60%.

Tahun ini, perusahaan menargetkan tingkat okupansi hotel akan meningkat cukup baik. "Sekarang target tahun ini cukup baik 70% kami targetkan naik 10% tahun ini," ujarnya di Jakarta, Kamis (21/6)

Harapannya segmen hotel bisa memberikan kontribusi cukup baik terhadap perusahaan, seperti diketahui perusahaan saat ini memiliki lini bisnis hitel, real estate, jasa telekomunikasi dan jasa manajemen hotel.

Menurutnya, untuk segmen hotel dan real estate sampai dengan kuartal I sudah mencakup seperempat dari proyeksi pendapatan tahun ini.

“Posisi pada kuartal I dibandingkan Desember terjadi kenaikan dalam jumlah aset perusahaan. Pendapatan ada kenaikan dan laba periode berjalan cukup menggembirakan. Di kuartal I tahun 2017 itu negatif Rp 2,5 miliar dan tahun 2018 sudah plus Rp 2,7 miliar,” ujarnya di Jakarta, Kamis (21/6).

Dirinya berharap tahun ini performa perusahaan akan membaik, hal ini didorong dengan adanya perhelatan event internasional di Jakarta. Padahal tahun lalu, segmen hotel masih tertekan akibat adanya aturan mengenai pembatasan pemerintah melakukan acara di hotel.

“Saya pikir ini performance yang baik, mudah-mudahan bisa kami pertahankan terus sampai akhir tahun 2018. Kenaikan ini disebabkan sektor hotel dan telekomunikasi,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×