Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto
Gresik. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani menyarankan kawasan industri Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), yang berlokasi Gresik, Jawa Timur, dikembangkan sebagai pusat logistik nasional.
Hal ini lantaran kawasan itu bakal mempunyai infrastruktur yang menunjang industri logistik, yakni pelabuhan laut dalam.
Saat ini, sudah terbangun pelabuhan sepanjang 250 meter di JIIPE. Nantinya, pelabuhan akan diperpanjang hingga mencapai 650 meter.
Kedalaman draft pelabuhan ini juga akan ditambah dari saat ini 14 meter.
"Dengan panjang 650 meter, pelabuhan akan seluas 400 hektare (ha), sehingga akan menampung banyak petikemas untuk industri logistik," ujar Franky saat kunjungan kerja ke JIIPE, Minggu (23/8/2015).
Apalagi, pengelola juga akan menambah infrastruktur pendukung lain di kawasan ini seperti power plant, hingga terminal gas LNG.
Kawasan JIIPE merupakan bentukan PT AKR Corporindo dan anak perusahaan Pelindo III, yakni PT Berlian Jasa Terminal Indonesia/BJTI).
Kawasan ini sedang dalam konstruksi yang dikerjakan yakni PT Adhi Karya dan PT Hutama Karya. Total investasi JIIPE mencapai Rp 50 triliun yang akan berlangsung selama beberapa tahun mendatang.
“Kawasan industri yang terintegrasi dengan pelabuhan potensial dikembangkan sebagai pusat logistik. Dengan demikian, dapat membuat biaya logistik lebih efisien. Kami akan membicarakan lebih lanjut dengan Bea Cukai untuk mendukung kemungkinan tersebut,” kata Franky.
Tak hanya itu, adanya pusat logistik akan meningkatkan daya saing kawasan sebagai tempat berinvestasi. Dengan demikian, akan semakin banyak investor yang mendirikan usaha di JIIPE.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News