kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Johnny Darmawan: LCGC belum jadi mobil pertama


Selasa, 18 Februari 2014 / 22:06 WIB
Johnny Darmawan: LCGC belum jadi mobil pertama
ILUSTRASI. Kurs Dollar-Rupiah di BRI Jelang Tengah Hari Ini Jumat 30 September 2022


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Ketua III Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Johnny Darmawan mengatakan, penjualan mobil harga terjangkau dan ramah lingkungan (LCGC), dirasa belum tepat sasaran (pemilik mobil pertama). Konsumen yang membeli saat ini justru sebagai mobil kedua atau pengganti mobil bekas.

"Tahun lalu, penjualan Agya dan Ayla sekitar 8.000-9.000 unit, jumlah konsumen mobil kedua dan pemilik mobil bekas itu 6.000 unit, sisanya (3.000 unit) pemilik mobil pertama" beber Johnny, di Cibinong, Jawa Barat, Selasa (18/2).

Kondisi ini, jelasnya, bukan karena kesalahan pihak Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM). Pasalnya, potensi pembeli mobil pertama sudah coba dirangkul dengan mengundang komunitas, dan pengguna sepeda motor, dalam berbagai acara pengenalan mobil murah.

"Ternyata masih belum efektif. Namun, sepertinya tidak lama lagi akan tepat sasaran. Ketika itu terjadi, pasar akan meledak," beber Johnny.

Mengacu data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Januari 2014, empat model LCGC, yakni Daihatsu Ayla, Toyota Agya, Honda Brio Satya, dan Suzuki Karimun WagonR sudah mencakup pangsa 13,8 persen atau 14.286 unit terhadap total penjualan 103.494 unit. (Angung Kurniawan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×