kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jokowi Sebut Indonesia Miliki 4.400 Lebih Sungai Potensial Sebagai Hydropower


Selasa, 31 Oktober 2023 / 19:20 WIB
Jokowi Sebut Indonesia Miliki 4.400 Lebih Sungai Potensial Sebagai Hydropower
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, Indonesia memiliki lebih dari 4.400 sungai potensial sebagai hydropower.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia memiliki lebih dari 4.400 sungai potensial sebagai hydropower. Sebanyak 128 sungai di antaranya adalah sungai besar seperti Sungai Mamberamo di Papua yang memiliki potensi 24.000 megawatt.

Kemudian ada Sungai Kayan di Kalimantan Utara yang memiliki potensi 13.000 megawatt yang nantinya akan digunakan sebagai sumber listrik untuk Green Industrial Park di Kalimantan. 

"Ini adalah potensi besar yang bisa dimanfaatkan untuk masa depan bumi dan masa depan generasi penerus," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pembukaan World Hydropower Congress 2023, Selasa (31/10). 

Namun, Indonesia juga menghadapi berbagai tantangan, salah satunya terkait lokasi sumber hidro yang posisinya jauh dari pusat kebutuhan listrik. 

Baca Juga: Ini Dua Pertimbangan PLN Sebelum Suntik Mati Pembangkit Batubara

Untuk itu, pemerintah telah membuat blueprint percepatan jalur transmisi yang menyambungkan listrik dari lokasi tenaga hidro menuju pusat pertumbuhan ekonomi dan pusat pertumbuhan industri sehingga nilai kemanfaatannya menjadi lebih tinggi.

Selain itu, Jokowi menyebut, tantangan lainnya adalah pendanaan dan alih teknologi. 

"Tantangan lainnya adalah pendanaan dan alih teknologi. Ini membutuhkan investasi yang tidak sedikit dan membutuhkan kolaborasi dengan seluruh kekuatan ekosistem hydro di dunia," imbuhnya. 

Menurutnya, kedua hal tersebut membutuhkan investasi yang tidak sedikit dan membutuhkan kolaborasi dengan seluruh kekuatan ekosistem hidro di dunia. 

Oleh karena itu, Jokowi berharap World Hydropower Congress dapat menjadi forum kolaborasi yang menghasilkan rekomendasi kebijakan dan meningkatkan investasi untuk pemanfaatan energi air bagi ekonomi hijau yang berkelanjutan.

Indonesia sendiri telah berkomitmen penuh mempercepat transisi energi melalui penambahan energi baru terbarukan (EBT) dalam skala besar. Berdasarkan hitungan, potensi energi hijau Indonesia diperkirakan mencapai 3.600 gigawatt, baik yang bersumber dari matahari, angin, panas bumi, arus laut, ombak, bioenergi, dan hidro.

Baca Juga: Percepat Proyek Transmisi Dalam Negeri, Pemerintah Jajaki Kerja Sama dengan China

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×