Reporter: Febrina Ratna Iskana, Pratama Guitarra | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Pemerintah berharap, produksi minyak dalam negeri terus meningkat. Namun pemerintah juga tidak ingin mengeluarkan dana lebih besar lagi untuk berinvestasi dalam kegiatan produksi minyak di Indonesia.
Salah satunya untuk menggenjot produksi dari blok Cepu. Dalam pertemuan dengan Senior Vice President (SVP) Exxon Mobil Corporation Mark W. Albers, di Amerika Serikat pekan lalu, Menteri Energi ESDM Ignasius Jonan berharap, produksi Blok Cepu meningkat hingga 300.000 barel per hari (bph).
Padahal saat ini, produksi Blok Cepu dengan Exxon Mobil sebagai operator sudah mencapai kapasitas maksimal, sebesar 200.000 bph. Agar meningkatkan produksi hingga mencapai 300.000 bph, maka investasi di blok Cepu harus ditingkatkan. "Kalau bisa ditingkatkan banyak tanpa investasi signifikan silakan. Kalau bisa 300.000, ya, 300.000 bph. Tapi kalau harus ditingkatkan lagi investasi hingga 50% dari sekarang, saya enggak mau," jelas Jonan, di kantornya, Selasa (8/1).
Dengan begitu, target produksi Cepu hanya ditargetkan mencapai 200.000 bph tahun ini. Produksi Cepu ini menjadi salah satu andalan dalam memenuhi lifting minyak Indonesia. Hingga Juni 2017, lifting minyak Indonesia baru mencapai 802.000 bph. Sementara target lifting minyak tahun ini sebesar 815.000 bph.
Vice President Public and Goverment Affairs ExxonMobil Indonesia Erwin Maryoto bilang, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) sudah mengeluarkan izin produksi Banyu Urip dengan kapasitas 220.000 bph. Tetapi pihaknya mengevaluasi produksi sampai 300.000 bph.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News