Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah memutuskan untuk mengurangi impor. Salah satunya impor minyak mentah.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan mengatakan agar impor minyak mentah berkurang, maka PT Pertamina (Persero) wajib membeli seluruh minyak mentah Indonesia.
Di sisi lain, kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) seperti ExxonMobil, Chevron Pacific Indonesia, Eni dan ConocoPhillips wajib menjual produk minyak mentah Indonesia kepada Pertamina.
Untuk harga minyak mentah yang dijual ke Pertamina nantinya akan disesuaikan dengan harga pasar. Sementara untuk mekanisme pembelian minyak mentah dari KKKS akan dipersiapkan oleh SKK Migas.
"Sekarang kebijakan Pertamina bikin tawaran, semua produksi crude harga pasar tidak apa-apa," kata Jonan pada Rabu (15/8).
Jonan cukup yakin KKKS bersedia menjual produksi minyak mentah kepada Pertamina jika dijual dengan harga pasar. Pasalnya KKKS juga tetap mendapatkan uang dari hasil penjualan minyak mentah tersebut.
Kebijakan ini akan berlaku secara permanen. Diharapkan dengan kebijakan itu Pertamina tidak hanya bisa mengurangi impor minyak mentah tetapi juga mengurangi biaya transportasi minyak mentah. "Ya ini perintah Presiden, sudah diambil dari lokal saja, supaya hemat transport," jelas Jonan.
Asal tahu saja, selama ini KKKS selalu menjual hasil produksi minyak mentah Indonesia ke luar negeri. Sementara Pertamina hanya mendapatkan hasil produksi yang merupakan bagian pemerintah.
Dengan kebijakan ini, Jonan memproyeksi akan ada pengurangan impor minyak mentah sekitar 200.000-300.000 barel per hari (BPH) karena seluruh produksi minyak mentah sebesar 800.000 BPH bisa dibeli seluruhnya oleh Pertamina.
Untuk kekurangan pasokan BBM yang tiap harinya mencapai sebesar 1,3 juta-1,4 juta BPH akan tetap dipenuhi dari impor produk BBM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News