Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk memastikan bakal menggarap delapan proyek sepanjang 2015. Supaya lancar, pengembang ini siap menganggarkan belanja modal sekitar Rp 1,2 triliun pada tahun depan.
Emiten dengan kode saham JSPT ini sudah mengalokasikan sumber dana belanja modal ini. "Sekitar 70% dari perbankan dan 30% dari kas internal," kata Lie Erfurt Chandra Putra Asali, Direktur PT Jakarta Setiabudi Internasional, Rabu, (19/11).
Beberapa proyek yang siap digarap adalah properti terpadu (mixed use) Mega Kuningan di Jakarta Selatan, superblok Puri Botanical di Jakarta Barat, proyek terpadu Jogjaone di Yogyakarta, Apartemen Blok E di Jakarta Barat, area terpadu Blok Balong di Jakarta Barat, kondominium dan ritel Sanur di Bali, Mercure Resort Sanur di Bali serta Limited Service Hotel Simpang Lima di Semarang. Seluruh proyek ini dikerjakan dalam kurun waktu dua tahun sampai 4,5 tahun.
Sayang, Chandra enggan memerinci nilai investasi tiap proyek. Namun proyek terbesar adalah superblok Mega Kuningan senilai Rp 500 miliar dan Hotel Andaz di Bali sebesar Rp 600 miliar. Untuk proyek Mega Kuningan, JSPT sudah mencadangkan dana awal Rp 160 miliar. Rencananya, proyek seluas 3,8 hektare ini siap garap di kuartal IV-2015. Sedangkan proyek lainnya masih proses perizinan.
Meski termasuk gencar ekspansi, Jakarta Setiabudi memasang target pertumbuhan kinerja konservatif tahun depan, yaitu 10%-15% atau sama dengan tahun ini. Lim Merry, Direktur Keuangan Jakarta Setiabudi Internasional memberi penjelasan lantaran tidak semua proyek bisa kelar tahun depan.
Meski gencar menggarap proyek, Jakarta Setiabudi masih mengandalkan pendapatan berulang dari bisnis hotel. Komposisi tahun ini adalah 80% dari pendapatan berulang dan sisanya dari penjualan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News