Reporter: Agustinus Beo Da Costa | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
JAKARTA. Di tengah tren pelemahan harga batubara yang masih berlanjut, PT Toba Bara Sejahtra Tbk masih bisa tersenyum lebar. Pasalnya, perusahaan tambang batubara itu mencetak pertumbuhan pendapatan hingga 31% menjadi US$ 389,73 juta dalam sembilan bulan kinerja 2014.
Perusahaan berkode TOBA di Bursa Efek Indonesia itu mampu mengerek pendapatan melalui volume penjualan. Dari Januari hingga September 2014, perusahaan itu menjual 6,08 juta ton batubara dari total produksi 6,40 juta ton. Volume penjualan itu meningkat dari periode sama tahun lalu, yakni penjualan 4,41 juta ton batubara dari total produksi 4,59 juta ton.
Atas pencapaian produksi dan penjualan itu, Toba Bara optimistis akhir tahun nanti bisa melipat pundi-pundi lebih besar lagi. "Tahun lalu, kami produksi 6,5 juta ton batubara sedangkan tahun ini baru sembilan bulan saja sudah mencapai 6,40 juta ton," ujar Sekretaris Perusahaan Toba Bara Sejahtra Pandu Sjahrir, Selasa (4/11).
Tak cuma mampu mengerek pendapatan, dewi fortuna juga berpihak pada catatan bottom line alias laba periode berjalan. Dari pendapatan sembilan bulan tahun ini, Toba Bara mengantongi laba US$ 30,99 juta, naik 59,82% dari periode sama tahun lalu.
Padahal rata-rata harga jual batubara Toba Bara di periode itu adalah US$ 64,10 per ton. Harga itu lebih murah ketimbang sembilan bulan 2013 yakni US$ 67,47 per ton.
Selain itu, beban pokok penjualan juga mendaki 32,11 % menjadi US$ 323,27 juta. "Efisiensi lewat joint mine plant dan pemakaian infrastruktur bersama yang kami lakukan mendorong kenaikan laba bersih," terang Pandu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News