kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jual Mutiara Agam, Provident Agro (PALM) ingin jadi perusahaan investasi


Rabu, 01 Desember 2021 / 13:31 WIB
Jual Mutiara Agam, Provident Agro (PALM) ingin jadi perusahaan investasi
ILUSTRASI. Provident Agro (PALM) menjual seluruh kepemilikan sahamnya di Mutiara Agam (MAG).


Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Provident Agro Tbk (PALM) menjual seluruh kepemilikan sahamnya di PT Mutiara Agam (MAG), anak perusahaan yang berada di Sumatra Barat senilai Rp 354,49 miliar. Pembeli lahan sawit dengan luas lahan tertanam seluas 6.295 hektar itu adalah PT Global Indo Bersaudara (GIB), PT Duta Agro Makmur (Damai), dan PT Lambang Jaya Agroperkasa (LJAP) pihak-pihak yang tidak terafiliasi dengan PALM.

Presiden Direktur Provident Agro Tbk Tri Boewono menyatakan, penjualan MAG sudah mendapat persetujuan pemegang saham independen melalui Rapat Umum Pemegang Saham Independen (RUPSI) pada 9 November 2021.

Harga pembelian saham yang telah diterima secara penuh oleh PALM adalah sebesar Rp 354,49 miliar berdasarkan nilai perusahaan (enterprise value) sebesar Rp 502,5 miliar yang terdiri dari komponen harga pembelian saham dan kewajiban pelunasan utang MAG kepada PALM.

“Keputusan Provident Agro melepas MAG merupakan kesempatan yang baik bagi perusahaan, di mana harga yang disepakati dengan pembeli sesuai dengan kondisi anak perusahaan saat ini. Penjualan ini memberikan keuntungan yang optimal bagi kedua belah pihak,” kata Tri Boewono dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Rabu (1/12).

Baca Juga: Provident Agro (PALM) fokus mengoptimalkan volume produksi dan efisiensi biaya

Dengan penjualan MAG, PALM tidak lagi memiliki kebun sawit sebagai sumber pendapatan. Setelah proses penjualan rampung, PALM berencana melakukan perubahan kegiatan usaha sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha. 

Direktur Keuangan Provident Agro Devin Antonio Ridwan menjelaskan, PALM sedang mempersiapkan serangkaian proses untuk melakukan perubahan kegiatan usaha. PALM juga sedang melakukan kajian terhadap beberapa kegiatan usaha sehubungan rencana perubahan kegiatan usaha tersebut.

Salah satu target PALM adalah menjadi perusahaan investasi. Saat ini Manajemen PALM terus melakukan kajian secara komprehensif dan mempelajari setiap ketentuan yang menjadi syarat bagi perubahan usaha tersebut. “Harapan kami, perubahan usaha ini akan semakin memberikan nilai tambah yang optimal bagi pemegang saham,” kata Devin.

Terkait dana hasil penjualan MAG, Devin menjelaskan, ada beberapa alternatif penggunaan dana hasil penjualan, yakni untuk melakukan investasi setelah perubahan kegiatan usaha perusahaan, melakukan pembagian dividen interim maupun final dari sebagian saldo laba perusahaan, atau untuk melakukan pembelian kembali saham dari pemegang saham.

“Provident Agro akan melihat setiap peluang bisnis yang memiliki prospek positif secara jangka panjang, sehingga menciptakan pertumbuhan positif terhadap kinerja perusahaan ke depannya,” ujar Devin.

Sebagai informasi, Provident Agro memiliki investasi dalam instrumen ekuitas di PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) sebanyak 1.386.733.708 lembar saham. Pembelian dilakukan oleh PT Suwarna Arta Mandiri (SAM), yang seluruh sahamnya dimiliki PALM secara langsung maupun tidak langsung dengan saldo pada tanggal 30 September 2021 adalah sebesar Rp 3,50 triliun atau Rp 2.520 per lembar saham. Hingga per 29 November 2021, harga saham MDKA berada di posisi Rp 3.740.

Devin menyebut, keputusan PALM untuk melakukan investasi dalam instrumen ekuitas di MDKA sudah menunjukkan hasil yang positif apabila mengacu kepada naiknya harga saham dibandingkan dengan harga pembelian.

“Hal ini semakin memotivasi kami untuk melakukan investasi di berbagai perusahaan lainnya yang berpotensi menciptakan keuntungan dan kekuatan fundamental perusahaan dalam jangka panjang,” jelas Devin.

Sampai dengan 30 September 2021, pendapatan PALM mencapai Rp 260,94 miliar atau naik 39% (yoy) dibandingkan perolehan pada periode yang sama tahun lalu Rp 187,18 miliar. Naiknya pendapatan turut mengangkat laba bruto perusahaan, dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 66,94 miliar menjadi Rp 125,59 miliar atau melonjak 88% (yoy) dan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk periode berjalan sebesar Rp 209,02 miliar.

Selain itu, PALM mencatatkan investasi dalam instrumen ekuitas  sebagai aset tidak lancar sebesar Rp 3,50 triliun, atau 84,30% dari total aset yang sebesar Rp 4,15 triliun.

“Pencapaian ini menunjukkan bahwa langkah Provident Agro untuk menerapkan strategi bisnis yang tepat dan terukur, berupa investasi, efisiensi biaya operasional, dan optimalisasi produksi perkebunan merupakan keputusan yang tepat bagi perusahaan,” kata Devin.

Baca Juga: Jual anak usaha, Provident Agro (AGRO) tak lagi punya sumber pendapatan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×