Reporter: Benediktus Krisna Yogatama, Mimi Silvia | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Penjualan mobil murah alias low cost green car (LCGC) mulai terasa tak meriah tahun ini. Sebab sampai September 2015, penjualan LCGC mengalami penurunan 8% menjadi 117.249 unit ketimbang periode yang sama 2014 sebanyak 127.460 unit.
Penurunan penjualan LCGC memang tak sedalam rata-rata penurunan penjualan mobil yang mencapai 18%. Sebagai gambaran, dalam catatan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) sepanjang Januari-September menjadi 764.683 unit sampai September 2015. Adapun periode sama tahun lalu penjualan mobil sebanyak 932.668 unit.
Noegardjito, Sekretaris Gaikindo, menyatakan, peminat mobil murah lebih baik ketimbang segmen lain. "Karakter pasar LCGC sama dengan pasar mobil multi purpose vehicle (MPV)," kata Noegardjito kepada KONTAN, Selasa (13/10).
Merek mobil LCGC yang mencatat penurunan penjualan adalah Toyota Agya. Sampai September 2015, penjualan Agya turun 25% menjadi 40.746 unit ketimbang periode sama tahun 2014 yang sebanyak 50.945 unit.
Rahmat Samulo, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor, menyatakan tahun ini lebih realistis menetapkan target penjualan mobil termasuk LCGC. "Kami berusaha mempertahankan market share," jelas Rahmat.
Berbeda dengan Honda Prospect Motor (HPM) yang mencatat kenaikan penjualan LCGC Brio Satya sebesar 14% jadi 21.587 unit dibandingkan dengan periode yang sama 2014. "Pesanan naik saat pameran," kata Jonfis Fandy, Direktur Marketing & After Sales Service HPM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













