Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan rupiah masih belum mempengaruhi permintaan wisatawan Indonesia ke luar negeri. Agen perjalanan PT Bayu Buana Tbk sudah mengantisipasi pelemahan rupiah yang terjadi belakangan ini.
Agustinus Pake Seko, Direktur Utama Bayu Buana menyebutkan, pelemahan rupiah masih belum berdampak lantaran perusahaan sudah menyiapkan sejumlah strategi.
"Cost dari supplier sudah kami kunci jauh-jauh hari, selain itu beberapa komponen yang tidak krusial kami hapus atau kurangi," jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (3/9).
Karena itu, saat ini perusahaan masih belum merasakan dampak dari pelemahan rupiah terhadap permintaan wisatawan Indonesia ke luar negeri. Adapun untuk harga, Bayu Buana juga belum memberikan tarif baru seiring dengan pelemahan rupiah. "Kalau rupiah di atas Rp 15.000 per dollar AS, baru kami revisi kembali," ujarnya.
Sampai saat ini permintaan wisatawan Indonesia yang hendak ke luar negeri paling banyak ke Eropa, Jepang, dan Korea. Ia bilang untuk sektor outbond tourism dari non tiket disebutkan berkontribusi 35% kependapatan perusahaan.
Oleh sebab itu, target pendapatan sampai akhir tahun nanti belum ada perubahan. "Target masih 10% - 15%," tuturnya.
Sampai akkhir tahun nanti, emiten dengan kode saham BAYU di Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan menambah tiga cabang baru. Sayangnya ia memilih untuk tidak berkomentar terkait dana yang dikeluarkan. "No comment," ujarnya.
Berdasarkan catatan Kontan.co.id, untuk membuka satu cabang baru diperlukan dana sekitar Rp 1 miliar dan Rp 500 juta untuk cabang pembantu. Adapun saat ini cabang Bayu Buana sebanyak 21 cabang dengan rincian 18 milik sendiri dan 3 cabang merupakan franchise.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News