Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sampai saat ini, produksi susu segar lokal belum bisa memenuhi kebutuhan Industri Pengolahan Susu (IPS). Bahkan, sejumlah lembaga memperkirakan, produksi susu lokal hanya mampu memenuhi 17% hingga 18% kebutuhan IPS.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian, I Ketut Diarmita mengatakan, terdapat beberapa upaya yang sudah dilakukan untuk meningkatkan populasi sapi perah ini .
Menurutnya, di tahun sebelumnya sudah ada importasi sapi perah yang dilakukan oleh pihak swasta sebanyak 2.350 ekor, di mana impor tersebut dilakukan oleh Greenfields sebanyak 2.150 ekor dan Raffles Pacific Harvest sebanyak 250 ekor.
"Di tahun 2018, pemerintah akan mengimpor sapi perah sebanyak 200 ekor oleh BBTU Baturaden dan swasta yakni Greenfield sebanyak 2.450 ekor," jelas I Ketut Diarmita kepada Kontan.co.id, Senin (8/1).
Menurut I Ketut ada pula jalinan kemitraan antara peternak dan koperasi dengan pelaku usaha. Dimana, kegiatan kemitraan tersebut harus tertulis dan berkeadilan bagi peternak serta diketahui oleh dinas setempat.
"Bentuk Kemitraannya yaitu pemanfaatan SSDN, promosi, bantuan sarana dan prasarana seperti kandang, cooling unit, bantuan produksi seperti pakan, rearing unit, bantuan ternak sapi perah serta bantuan pembiayaan/pemodalan," terang Ketut.
Tak hanya itu, I Ketut juga mengatakan peningkatam populasi sapi perah dilakukan dengan meningkatkan produksi Unit Pelaksanan Teknis (UPT) lingkup Ditjen PKH yaitu BBTU Sapi Perah Baturaden untuk menghasilkan bibit sapi perah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News