kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.908.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.313   10,00   0,06%
  • IDX 7.192   51,54   0,72%
  • KOMPAS100 1.027   0,61   0,06%
  • LQ45 779   -0,14   -0,02%
  • ISSI 237   2,91   1,24%
  • IDX30 402   -0,27   -0,07%
  • IDXHIDIV20 464   1,04   0,22%
  • IDX80 116   0,22   0,19%
  • IDXV30 118   1,12   0,95%
  • IDXQ30 128   -0,16   -0,12%

KA Parahyangan Mandek, Penumpang Tak Otomatis Pindah ke Travel


Senin, 10 Mei 2010 / 09:37 WIB


Reporter: Gentur Putro Jati |

JAKARTA. Keputusan PT Kereta Api (Persero) untuk menggabungkan operasi KA Argo Gede dengan KA Parahyangan terbukti tepat. Para penumpang setia KA Parahyangan yang dihapuskan operasinya sejak 27 April 2010 lalu nyatanya tidak berbondong-bondong beralih ke angkutan travel yang marak disediakan perusahaan jasa angkutan darat tersebut.

Hal tersebut setidaknya diakui Tommy Teguh Susetio, Direktur PT Cipaganti Citra Graha, salah satu pemain besar dalam bisnis travel rute Bandung-Jakarta.

"Dampak penghapusan KA Parahyangan belum terlalu terasa. Kenaikan penumpang mungkin hanya 10% saja," kata Tommy, akhir pekan lalu.

Peningkatan jumlah penumpang tersebut meleset dari perkiraan Cipaganti, yang sebelumnya menargetkan jumlah penumpangnya bisa naik 20% dengan menggarap pasar penumpang KA Parahyangan yang berhenti beroperasi itu.

"Analisis saya, kemungkinan karena segmen Cipaganti itu menengah ke atas. Sementara Parahyangan kan KA ekonomi. Tetapi rencana investasi Cipaganti untuk mengembangkan rute Bandung-Jakarta terus berjalan, tidak ada hubungannya dengan KA," tandas Tommy.

Sekedar mengingatkan, tahun ini rencananya Cipaganti akan menambah 50 unit armada dan 36 outlet baru untuk rute Bandung-Jakarta. Dimana untuk membeli satu unit armada dibutuhkan dana Rp 250 juta sementara untuk outlet sekitar Rp 400 juta.

Tambahan armada dan outlet tersebut akan melengkapi 500 unit armada dan 34 outlet yang sudah dimiliki Cipaganti untuk rute tersebut. Saat ini jumlah penumpang rute Bandung-Jakarta sekitar 200.000 orang setiap bulannya.

Dalam catatan Vice President PT Kereta Api (Persero) Adi Suryatmini, tingkat okupansi penumpang KA Argo Parahyangan khususnya di akhir pekan juga tidak mengecewakan.

Pada Jum'at (30/4), jumlah penumpang KA Argo Parahyangan jurusan Bandung-Gambir tercatat 1.574 penumpang terdiri dari 852 penumpang kelas eksekutif dan 722 penumpang kelas bisnis. Atau 69% dari kapasitas 2.296 tempat duduk.

Pada Sabtu (1/5), jumlah penumpang kelas eksekutif 869 orang dan 733 duduk di kelas bisnis sehingga totalnya 1.602 penumpang atau 70% dari kapasitas angkut.

Pada Minggu (2/5), tingkat okupansinya lebih dari 100%. Yaitu 2.306 penumpang dari kapasitas 2.296 tempat duduk. Terdiri dari 1.342 penumpang kelas eksekutif dan 964 penumpang kelas bisnis.

Lalu pada Senin (3/5), jumlah penumpang eksekutifnya sebanyak 1.113 orang dan penumpang bisnisnya 1.012 orang sehingga kalau ditotal mencapai 2.125 tempat duduk terisi. Atau 93% dari total kapasitas angkut.

"Kalau di total sejak awal beroperasi 27 April sampai 5 Mei kemarin jumlah penumpang Argo Parahyangan Bandung-Jakarta mencapai 13.538 penumpang dari total 20.664 tempat duduk yang disediakan atau 66%. Sementara jumlah penumpang Jakarta-Bandung mencapai 11.301 penumpang atau 55% dari total kursi yang tersedia," jelas Adi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×