Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - TANGERANG. Pemerintah sedang menyiapkan paket regulasi mengenai program percepatan pengembangan kendaraan listrik. Hal ini bertujuan untuk menarik minat pelaku industri otomotif agar mau berinvestasi dalam pengembangan kendaraan listrik dalam negeri.
Seiring dengan perkembangan ini, perusahaan otomotif Cina, BYD Co Ltd dikabarkan akan membangun basis produksi untuk pengembangan kendaraan berbasis listrik di Indonesia.
Menanggapi kabar ini, Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), Yohannes Nangoi mengaku belum mendapat informasi pasti seputar hal tersebut.
“Masih belum tahu, masih sedang diproses,” ujar Nangoi di arena GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 ICE BSD, Tanggerang, Sabtu (27/7).
Meskipun demikian, Nangoi mengatakan bahwa BYD Co Ltd memang mengincar Indonesia untuk dijadikan sebagai negara basis produksi.
Menurut Nangoi, Indonesia memang memiliki lokasi yang strategis bagi BYD Co Ltd. Dilihat dari posisinya, Indonesia memiliki letak geografis berdekatan dengan Australia yang menjadi pangsa pasar bagi BYD Co Ltd.
Selain itu, fakta bahwa BYD Co Ltd belum memiliki basis produksi di Australia semakin memperkuat sisi strategis Indonesia sebagai lokasi basis produksi.
Namun demikian, Nangoi mengaku dirinya belum memiliki gambaran yang jelas soal bentuk rencana investasi yang dimiliki oleh pihak BYD Co Ltd. “BYD maunya seperti apa saya belum tahu, tapi mereka mengincar Indonesia sebagai negara basis untuk produksi,” jelas Nangoi.
Selain BYD Co Ltd, terdapat produsen otomotif lain yang berencana melakukan investasi kendaraan listrik di Indonesia. Catatan Kontan.co.id, Hyundai Motors Group dikabarkan akan membangun dua pabrik mobil listrik di Indonesia.
Pabrik pertama rencananya akan dibangun di Karawang dengan nilai investasi sekitar US$ 1 miliar. Sementara itu, belum ada keputusan yang pasti seputar lokasi pembangunan pabrik yang kedua.
Sejalan dengan kabar tersebut, Nangoi mengatakan bahwa Hyundai Motors Group memang akan melakukan investasi dalam jumlah besar dan membangun pabrik kendaraan listrik di Indonesia.
“Bulan November kalau tidak salah Pak Presiden akan ke Korea untuk membahas itu juga, akan ditandatangani atau apa saya belum tahu, tapi kelihatannya sudah sangat positif. Tinggal tunggu hasilnya nanti,” terang Nangoi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News