kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kadin dorong pengusaha di daerah timur tanam cabai


Jumat, 13 Januari 2017 / 13:46 WIB
Kadin dorong pengusaha di daerah timur tanam cabai


Sumber: Antara | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) mendorong pengusaha di Kawasan Timur Indonesia (KTI) untuk memberdayakan komoditas cabai. Ini sebagai wujud dukungan program menanam 50 juta cabai di Indonesia.

Wakil Ketua Umum Kadin Kawasan Timur Indonesia, Andi Rukman Karumpa, mengatakan, sebagai pengusaha, pihaknya tidak setuju membawa masalah cabai ke ranah politik. Tetapi akan jauh lebih konstruktif untuk membantu pemerintah mencari solusi yang lebih baik ke depannya.

Untuk itu, ujar dia pihaknya juga ingin bertemu dan membantu Menteri Pertanian untuk bagaimana pengusaha bisa bersinergi dengan petani terkait solusi permasalahan cabai akhir-akhir ini.

Andi mengatakan, KTI masih memiliki lahan tidur yang luas sehingga cocok untuk membangun industri cabai ke depan, sekaligus dapat meningkatkan taraf hidup petani.

Sebelumnya, Menteri Pertanian telah mencanangkan program 50 juta cabai di pekarangan seluruh Indonesia, yang dinilai akan menekan angka kemiskinan.

Bantuan dari pemerintah sebanyak 10 juta pohon dan akan didistribusi ke daerah-daerah. Tujuannya adalah agar kebutuhan cabai nasional bisa terpenuhi, dan menekan inflasi, sekaligus menekan kemiskinan.

Andi mengatakan, industrialisasi cabai perlu segera digulirkan karena komoditas tersebut sudah mempengaruhi inflasi nasional, sehingga ada jarak yang besar antara permintaan yang tinggi dan rendahnya persediaan.

Namun industrilisasi itu, ujar Andi terhalang juga oleh pola konsumsi cabai masyarakat yang cenderung mengonsumsi cabai segar dari pada olahan.

Sebelumnya, Kementerian Pertanian melalui Ditjen Hortikultura siap mengembangkan daerah penyangga atau "buffer zone" produksi cabai di sejumlah wilayah di luar Jawa guna menyeimbangkan distribusi komoditas tersebut.

Dirjen Hortikultura Kementan Spudnik Sujono di Jakarta, Rabu (28/12) mengatakan, saat ini sentra produksi cabai hanya terpusat di Jawa yakni Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur, Bali serta Nusa Tenggara Barat (NTB). Sementara daerah lain di tanah air sangat menggantungkan pasokan cabai dari wilayah-wilayah tersebut.

"Dengan adanya 'buffer zone' tersebut nantinya kebutuhan cabai di daerah seperti Kalimatan, Sulawasi dan Sumatera bisa dipasok dari daerah mereka sendiri," katanya.

(M. Razi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×