Reporter: Handoyo | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai bahwa langkah pembangunan sentra-sentra produksi perikanan harus segera dibenahi karena kondisinya masih bayak yang belum memadai.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan Yugi prayanto menjelaskan, bahwa untuk mewujudkan pembangunan kelautan dan perikanan untuk lima tahun kedepan, terdapat beberapa strategi yang perlu dilakukan utamanya bermula dari pembenahan sentra produksi perikanan yang terintegrasi.
“Sentra perikanan harusnya terintegrasi mulai dari kapal nelayan, cold storage termasuk prosesing unit sesuai dengan kebutuhan tiap kelompok dan kampung nelayannya, hingga permodalan dari perbanakan dan asuransi. Pengusaha dalam Kadin Kelautan dan Perikanan siap jd off takernya,” kata Yugi, dalam siaran persnya, Jumat (10/10).
Kadin, saat ini tengah mempersiapkan sentra perikanan untuk percontohan cluster kampung nelayan yang lebih baik. Ke depan, pihaknya mengaku akan juga melakukan penguatan peran masyarakat (dunia usaha dan masyarakat) dan Negara dalam peningkatan nilai tambah produk kelautan dan perikanan, selain penguatan logistik dan teknologi di sentra-sentra perikanan.
“Untuk menunjang sentra perikanan percontohan diperlukan kualitas SDM Kelautan dan Perikanan yang memadai juga. Kita akan lanjutkan program pelatihan dan diklat bagi aparatur perikanan untuk meningkatkan kemampuannya,” kata Yugi.
Yugi mengaku, sebelumnya telah melakukan pertemuan dengan Presiden Terpilih Jokowi terkait Program pengembangan sentra perikanan untuk percontohan cluster kampung nelayan saat di Balai Kota Jakarta (6/10).
“Jokowi meminta Kadin membuat sentra perikanan percontohan yang business like, artinya semua harus ada nilai ekonomisnya dan kita akan mempersiapkan program itu,” terang dia.
Yugi juga berharap, Kementerian Kelautan dan Perikanan mendatang bisa dipimpin oleh pimpinan yang teruji, mengerti permasalahan dan dapat mengimplementasikan progam-program yang nyata dan langsung berdampak pada kesejahteraan nelayan.
“Tentunya pimpinan nanti juga harus siap mengawal program sampai parlemen, punya skill yang dapat meloby legislatif untuk menggoalkan anggaran untuk program-program rakyat yang tepat sasaran dan ada hasil. Saya yakin DPR akan support,” kata Yugi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News