kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.501.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.753   -32,00   -0,19%
  • IDX 8.647   2,68   0,03%
  • KOMPAS100 1.194   -2,61   -0,22%
  • LQ45 847   -5,47   -0,64%
  • ISSI 309   -0,04   -0,01%
  • IDX30 437   -2,15   -0,49%
  • IDXHIDIV20 510   -4,16   -0,81%
  • IDX80 133   -0,62   -0,47%
  • IDXV30 139   0,36   0,26%
  • IDXQ30 140   -0,77   -0,54%

Kadin undang pengusaha Iran untuk tingkatkan kerjasama dagang dengan Indonesia


Rabu, 09 Februari 2011 / 18:23 WIB
Kadin undang pengusaha Iran untuk tingkatkan kerjasama dagang dengan Indonesia
ILUSTRASI. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo


Reporter: Evilin Falanta | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Potensi pertumbuhan ekspor mebel ke Iran ke depannya masih cukup besar. Fachry Thaib, Ketua Kadin Bidang Kerjasama Ekonomi Timur Tengah bilang, Iran mulai melirik mebel asal Indonesia lantaran kualitasnya yang lebih baik ketimbang mebel buatan China.

Sepanjang 2010 ekspor mebel ke Iran mencapai US$ 1,611 juta. Angka ini mengalami kenaikan 24,11% dari perolehan ekspor mebel ke Iran pada 2009 yang sebesar US$ 1,298 juta.

Perolehan ekspor Indonesia ke Iran dalam beberapa tahun terakhir memang mengalami pasang surut. Pada 2008 Indonesia bisa meraih nilai ekspor mebel ke Iran lebih besar dari 2009 yakni sebesar 2008 US$ 1,344 juta. Sementara pada 2007 ekspor mebel Indonesia ke Iran sebesar US$ 1,126 juta.

Agar ke depannya nilai ekspor stabil mengalami peningkatan, Kadin Indonesia berusaha untuk mengundang para pengusaha asal Iran ke Indonesia untuk membicarakan peningkatan kerjasama perdagangan antar kedua negara. “Pertemuan ini akan berlangsung Jumat (11/2) yang akan dihadiri 43 pengusaha Iran,” katanya.

Upaya peningkatan kerjasama perdagangan dengan Iran ini juga dalam rangka mengurangi imbas krisis di Mesir yang mengancam ekspor Indonesia ke Mesir dan negara-negara di wilayah Timur Tengah lainnya. “Para pengusaha industri mebel dan kerajinan Indonesia akan melirik pasar ekspor ke negara-negara Timur Tengah lain yang juga memiliki potensi besar seperti Iran,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×