Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Komite Tetap Minerba Kadin Indonesia Arya Rizqi Darsono menilai langkah untuk membuka kembali ekspor bauksit ore secara terbatas sudah tepat, karena dampak dari larangan ekspor di tahun 2023 yang lalu sudah terasa bagi pelaku usaha.
"Kami melihat kondisi industri pertambangan bauksit yang kurang beruntung seperti nikel," ujarnya kepada Kontan, Selasa (16/7).
Rizqi menerangkan bahwa pada Raker Komisi VII dengan Menteri ESDM disampaikan untuk membuka kembali keran ekspor bijih bauksit secara terbatas. Kadin menganggap bahwa langkah untuk membuka kembali ekspor bauksite ore secara terbatas sudah tepat, karena dampak dari larangan ekspor di tahun 2023 yang lalu sudah terasa di pelaku usaha.
Baca Juga: Jokowi Kembali Gaungkan Hilirisasi Industri, Bukan Hanya untuk Komoditas Mineral Saja
Merujuk pada data akhir tahun 2022, ada 27,2 ton produksi bauksite ore sedangkan yang hanya bisa diserap di pasar domestik hanya 14 juta ton, ditambah Borneo Alumina Indonesia yang rencana akan beroperasi total dengan potensi penyerapan hanya 17.5 juta ton/tahun sehingga ada potensi tidak terserap sebesar 10 juta ton.
"Tentunya apabila jumlah produksi dibatasi didalam persetujuan RKAB oleh pemerintah, tentunya pelaku usaha mempunyai dua opsi yaitu menurunkan produksinya atau memberhentikan sementara operasi mereka," ungkap Rizqi.
"Dan akan berimbas dari penurunan pendapatan negara dari royalti tambang dan pajak, juga berkurangnya lapangan kerja," tambahnya.
Diberitakan Kontan sebelumnya, usulan relaksasi ekspor bijih bauksit kembali menguat pasca pemerintah menutup keran ekspor pada Juni 2023.
Direktur Pembinaan Program Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Julian Ambassadur Shiddiq mengatakan, pemerintah tetap berkomitmen dalam mendorong hilirisasi sektor mineral sesuai ketentuan dan program yang dicanangkan.
Di sisi lain, Pemerintah juga terus mengevaluasi soal usulan relaksasi ekspor bijih bauksit. Kebijakan larangan ekspor bijih bauksit menjadi salah satu strategi pemerintah dalam mendorong hilirisasi sektor bauksit.
"Situasi dan kondisi lapangan tentunya perlu dievaluasi terlebih dahulu secara komprehensif. Pada prinsipnya pemerintah terus berkomitmen mendorong terlaksananya pembangunan smelter sesuai komitmen badan usaha, termasuk tata waktu yang telah direncanakan," ujar Julian kepada Kontan, Selasa (16/7).
Baca Juga: Ekspor Bauksit Dilarang, Simak Rekomendasi Saham Aneka Tambang (ANTM)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News