kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kainstiper Dorong Adanya Perbaikan Tata Kelola Bisnis Minyak Goreng Berkelanjutan


Senin, 02 Mei 2022 / 10:50 WIB
Kainstiper Dorong Adanya Perbaikan Tata Kelola Bisnis Minyak Goreng Berkelanjutan
ILUSTRASI. Seorang pengunjung memilih minyak goreng yang dijual di supermarket di Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (23/12/2021). Kainstiper Dorong Adanya Perbaikan Tata Kelola Bisnis Minyak Goreng Berkelanjutan.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Keluarga Alumni Institus Pertanian Stiper (Kainstiper) mendukung keputusan pemerintah melarang ekspor minyak sawit mentah atawa crude palm oil (CPO) dan mendorong adanya perbaikan tata kelola bisnis minyak sawit berkelanjutan di masa depan.

Ketua Kainstiper, Priyanto PS, mengatakan, kenaikan harga jual minyak goreng sawit terjadi di seluruh dunia, kendati adanya kenaikan harga minyak nabati termasuk minyak sawit di pasar global, tidak dapat diterima oleh konsumen Indonesia, yang mayoritas digunakan emak-emak untuk memasak.

Lantaran sebagai bagian dari sembilan bahan pokok (sembako), minyak goreng sawit telah digunakan sebagian besar masyarakat Indonesia untuk mengolah bahan makanannya.  Sebab itulah, keberadaan minyak goreng sawit menjadi penting bagi kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. 

“Minyak goreng sawit memiliki popularitas tinggi di masyarakat Indonesia, hampir semua makanan diolah menggunakan minyak goreng sawit dan turunannya,” ungkap Priyanto PS dalam siaran pers akhir pekan lalu.

Baca Juga: Ini Daftar Makanan Penurun Kolesterol Tinggi yang Perlu Dikonsumsi saat Lebaran

Sejalan dengan pesatnya kebutuhan masyarakat Indonesia dan dinamika nasional yang terjadi, Kainstiper menyatakan dukungan akan keputusan Presiden Jokowi yang melarang ekspor CPO dan Minyak goreng serta produk turunannya, sampai batas waktu yang tidak ditentukan. 

Selain itu, Kainstiper juga mendorong adanya perbaikan tata kelola bisnis minyak sawit berkelanjutan di masa depan. “Instruksi Presiden Jokowi untuk memenuhi pasokan minyak goreng curah bagi seluruh rakyat Indonesia harus kita dukung sebagai bagian dari tanggung jawab bersama”,kata Priyanto PS.

"Kendati Presiden tidak menyebutkan batas waktunya, namun kecukupan pasokan minyak goreng curah harga Rp 14.000 per liter bagi rakyat Indonesia, menjadi prioritas utama yang harus kita lakukan bersama,” ucapnya.

Ia melanjutkan, kerjasama para pelaku usaha minyak sawit nasional dari hulu hingga hilir dibutuhkan, supaya target pemenuhan pasokan minyak goreng curah bagi masyarakat luas bisa terpenuhi. 

Sebab itu, keterlibatan langsung para pelaku usaha dibutuhkan demi meningkatkan pasokan minyak goreng curah domestik, sehingga tidak terjadi lagi antrian panjang pembelian minyak goreng curah.

Baca Juga: Larangan Ekspor CPO Diperkirakan Akan Berumur Pendek

“Popularitas minyak sawit kian tinggi di dunia, jadi makin banyak konsumen global dari negara lain yang memilih menggunakan minyak sawit sebagai minyak makanan. Imbasnya, permintaan  konsumen kian bertambah, sedangkan pasokan minyak sawit global, sebagian besar berasal dari Indonesia,”paparnya menjelaskan, 

Lebih lanjut ia mengatakan dibutuhkan edukasi konsumen minyak sawit di Indonesia, supaya kejadian antrian emak-emak tidak terjadi lagi dikemudian hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×