kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

KAL siap impor 1.500 ekor sapi indukan


Rabu, 17 September 2014 / 17:42 WIB
KAL siap impor 1.500 ekor sapi indukan
ILUSTRASI. Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menegaskan tidak ada perbedaan data dengan Menkopolhukam Mahfud MD terkait dugaan TPPU di Kemenkeu.


Reporter: Handoyo | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Kalteng AndiniPalma Lestari (KAL), perusahaan patungan antara Medco Agro dan PT Kadila Lestari Jaya serius kembangkan integrasi pembudidayaan sapi dengan perkebunan sawit. Tahun ini, perusahaan yang berbasis di Kalimantan Tengah tersebut berniat untuk impor sapi indukan atau betina produktif sebanyak 1.500 ekor.

Nursyamsa Setiawan, Cattle Operational Manager Kalteng AndiniPalma mengatakan, pelaksanaan importasi sapi indukan tersebut dijadwalkan dilakukan pada akhir tahun ini. "Saat ini kita sedang mengurus izin dari daerah, menyusul ke Kementerian Perdagangan (Kemendag)," kata Nursyamsa, Rabu (17/9).

Kalteng AndiniPalma sendiri telah berengalaman mengembangbiakkan sapi indukan selama tiga tahun. Saat ini, populasi sapi yang dimiliki mencapai 560 ekor. Lokasi pengembangbiakan sapi Kalteng AndiniPalma berada di di Kalimantan Tengah seperti Seruyan dan Kotawaringin Barat.

Selama ini sapi yang dikembangbiakkan sapi dilakukan di lahan perkebunan sawit milik Medco Agro. Di Seruyan saja lahan perkebunan sawit Medco Agro mencapai 70.000 hektar (ha), dan dapat menampung sebanyak 20.000 ekor sapi.

Langkah yang dilakukan oleh Kalteng AndiniPalma ini merupakan bentuk dari upaya untuk meingkatkan populasi sapi dalam negeri. Sehingga kedepan impor sapi dan produk sapi dapat diminimalisir. "Kita positif pingin swasembada," kata Nursyamsa.

Pengembangbiakan sapi dengan pola integrasi sapi sawit ini dinilai lebih murah bila dibandingkan pola konvensional menggunakan kandang. Setidaknya, biaya produksi dapat ditekan hingga lebih dari 70% lantara tidak tergantung dengan pembelian pakan dari pabrikan karena menggunakan pakan hijauan dari rumput dan daun sawit disekitar kebun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×