Reporter: Vina Elvira | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beragam metode testing Covid-19 mulai dikembangkan di Indonesia sejak kemunculan kasus pertama pada Maret tahun lalu. Mulai dari sampel melalui darah, lalu pangkal hidung dan tenggorokan, embusan napas, hingga kumur (gargling).
Salah satu perusahaan farmasi yang tengah mengembangkan inovasi alat tes korona terbaru adalah PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), dengan RT Lamp Saliva alias testing Covid-19 mengunakan sampel air liur.
Presiden Direktur Kalbe Farma, Vidjongtius, mengungkapkan, saat ini alat tes Covid-19 RT Lamp Saliva yang dikembangKan Kalbe masih dalam tahap pengenalan dan edukasi ke masyarakat. Hal itu karena teknologi tersebut masih tergolong baru di tanah air.
"Karena ini teknologi baru jadi masih banyak proses edukasi kepada masyarakat," ungkap Vidjongtius saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (6/7).
Baca Juga: Rekomendasi Ciptadana Sekuritas pada saham Kalbe Farma (KLBF) di tengah PPKM darurat
Dalam siaran pers perusahaan, dijelaskan bahwa metode RT Lamp ini tergolong baru dalam testing Covid-19 karena dikategorikan tes diagnostik, bukan rapid test sehingga akurasinya lebih baik dari rapid test Antigen.
Adapun, Metode RT LAMP (Reverse Transcription Loop Mediated Isothermal Amplification) ini diklaim dapat mendeteksi secara spesifik asam nukleat yang merupakan material genetik dari virus SARS CoV-2.
RT LAMP adalah tes molekular yang termasuk dalam kategori NAAT (Nucleic Acid Amplification Test) bersama dengan RT–PCR dan TCM sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/3602/2021.
Lebih lanjut Vidjongtius memaparkan bahwa metode RT Lamp ini memiliki kualitas dan performa akurasi yang baik. Sebab, pengetesannya memakan waktu yang lebih cepat serta lebih nyaman dengan sensitivitas 94% dan spesifisitas hingga 98%.
Baca Juga: Ada PPKM darurat, ini rekomendasi Ciptadana Sekuritas pada saham Kalbe Farma (KLBF)