kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kalbe Farma siapkan capex Rp 1 triliun di 2020, untuk apa saja?


Kamis, 02 Januari 2020 / 17:02 WIB
Kalbe Farma siapkan capex Rp 1 triliun di 2020, untuk apa saja?
ILUSTRASI. Proses produksi obat di Pabrik PT. Kalbe Farma Tbk (KLBF), Cikarang, Jawa Barat, Senin (2/5). Kalbe Farma menganggarkan belanja modal sebesar Rp 1 triliun untuk memuluskan rencana perusahaan di sepanjang 2020. KONTAN/Baihaki/2/5/2011


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) telah menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 1 triliun untuk memuluskan rencana perusahaan di sepanjang 2020. 

President Director Kalbe Farma, Vidjongtius menjelaskan diperkirakan capex sebesar Rp 1 triliun untuk menyelesaikan beberapa pabrik yang berjalan di Cikarang. 

Baca Juga: Ditransaksikan di harga baru, saham Unilever (UNVR) naik lebih dari 2%

"Beberapa pabrik yang akan diselesaikan adalah Pabrik Bintang Toedjoe, Sakafarma, Pusat distribusi Enseval Putera Megatrading dan Anak perusahaannya," jelasnya kepada Kontan.co.id, Kamis (2/1). 

Vidjongtius menjelaskan fokus Kalbe Farma di sepanjang tahun ini adalah memperdalam pasar domestik. Salah satu caranya dengan terus berpartisipasi pada program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan rumah sakit swasta. 

Emiten berkode saham KLBF ini juga terus berupaya melebarkan distribusi ke daerah yang masih belum ter-cover

Adapun untuk penjualan ekspor, Vidjongtius menyatakan perusahaan akan terus meningkatkan pendalaman pasar terkhusus di  Asean dan beberapa negara Afrika seperti Nigeria.  

Baca Juga: Anak usaha Bekasi Asri (BAPA) terbitkan obligasi konversi senilai Rp 39,2 miliar

Anak usaha Kalbe Farma, PT Hexpharm Jaya Laboratories juga telah menyiapkan sejumlah strategi untuk menyongsong industri farmasi khususnya sektor generik di tahun ini. 

President Director Hexpharm Jaya Laboratories, Mulia Lie menyatakan strategi perusahaan di tahun 2020 tetap menjaga efisiensi pembelian bahan baku maupun bahan kemas serta proses produksi dan kapasitasnya sambil memantau harga jual produk.

"Untuk obat generik Hexpharm di 2020 penjualannya akan tumbuh sekitar  12% sampai dengan  15%," jelasnya.  

Baca Juga: Intiland Development (DILD) siapkan capex hingga Rp1,5 triliun tahun ini

Menurut Mulia, salah satu tantangan menghadapi industri farmasi di tahun ini adalah harga jual obat generik yang terus tertekan dari tahun ke tahun. 

Oleh sebabnya, produsen obat generik ini akan melakukan efisiensi secara meluruh di produksi. "Efisiensi produksi serta pemilihan produk yg cost-nya rendah," kata Mulia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×