Reporter: Yusuf I Santoso | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Rencana PT Kalbe Farma Tbk mengembangkan bisnis suplemen dan vitamin premium masih harus melewati jalan panjang. Pasalnya, anak usaha patungan mereka dengan Blackmores Ltd. Australia, yakni PT Kalbe Blackmores Nutrition, baru bisa mulai tancap gas pada akhir tahun nanti.
Sesuai kesepakatan bisnis antara Kalbe Farma dan Blackmores Ltd., Kalbe Blackmores akan memasarkan 20 produk Blackmores Ltd. di Indonesia. Namun, sejak kedua perusahaan berkongsi akhir tahun lalu, Kalbe Blackmores baru memasarkan sebagian produk.
Perlu diketahui, dalam ikatan bisnis dengan perusahaan asal Australia itu, Kalbe Farma juga melibatkan anak perusahaan bernama PT Enseval Putera Megatrading Tbk. Enseval Putera bertugas mendistribusikan seluruh produk Blackmores yang masih diimpor langsung dari Negeri Kanguru.
Enseval Putera akan mengail pasar lewat jalur tradisional dan modern. Tak terkecuali pasar suplemen dan vitamin di dunia maya alias penjualan online.
Sejalan dengan penempatan diri alias positioning sebagai produk premium, Kalbe Blackmores mengincar segmen menengah ke atas.
"Market share kami targetkan 25% pasar premium suplemen dan vitamin," ujar Diny Elvirani, Direktur PT Kalbe Blackmores Nutrition, Kamis (1/9).
Sementara Blackmores Ltd. sebagai mitra bisnis juga tak kalah optimistis. Perusahaan tersebut yakin bisa bersaing di pasar Indonesia meskipun belum setahun meresmikan hubungan bisnis dengan Kalbe Farma.
Blackmores Ltd. menyodorkan pengalaman pernah menggenggam penghargaan Trusted Brand selama sembilan tahun berturut-turut, dari tahun 2008 hingga 2016. "Dengan produk unggulan kami Fish Oil," ujar Christine Holtage, Chief Executive Officer Blackmores.
Hanya saja, tak ketahuan target kinerja Kalbe Blackmores dalam nilai rupiah pada tahun ini. Yang pasti, perusahaan patungan tersebut ke depan tak hanya bertugas mendatangkan obat dari Australia ke Indonesia. Terbersit, niat Kalbe Farma dan Blackmores Ltd untuk membikin pabrik di bawah Kalbe Blackmores.
Bikin pabrik
Namun, Kalbe Farma belum bisa membeberkan detail rencana pembangunan pabrik. "Tidak menuntut kemungkinan kami akan membuka pabrik di Indonesia, tergantung bagaimana nanti penerimaan masyarakat terhadap Kalbe Blackmores," tutur Bernadette Ruth Irawati Setiady Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk kepada KONTAN, (1/9).
Pada akhir tahun lalu, manajemen Kalbe Blackmores pernah menyebutkan rencana pembangunan pabrik pada tahun 2016. Bahkan mereka sudah memperkirakan, kapasitas pabrik sebesar 1 juta botol per bulan. Target operasionalnya tahun 2018.
Selain untuk memenuhi pasar Indonesia, pabrik Kalbe Blackmores akan memproduksi suplemen dan vitamin untuk pasar Blackmores di negara lain, seperti Singapura, Thailand, Malaysia, Korea Selatan dan China. Tak menutup kemungkinan Kalbe Farma juga akan mengekspor produk tersebut ke negara yang belum dijamah Blackmores.
Mengintip laporan keuangan Kalbe Farma semester I 2016, Kalbe Blackmores mencatatkan penjualan neto dan laba neto berjalan masing-masing Rp 640,09 juta dan Rp 103,76 juta. Sementara total aset Rp 46,64 miliar dan total utang Rp 1,45 miliar.
Sepanjang tahun ini, Kalbe Farma mengincar pertumbuhan penjualan 8%. Jika penjualan neto tahun lalu Rp 17,89 triliun, berarti target tahun ini sebesar Rp 19,32 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News