Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Kondisi banjir yang melanda sejumlah titik kota di Pulau Jawa, membuat pebisnis mengatur strategi. Hal itu lantaran, agar kondisi tersebut tidak mengikis pendapatan, sehingga operasional usaha tetap bisa berjalan dengan baik.
Salah satu perusahaan yang terdampak dengan kondisi ini, adalah perusahaan logistik. Kamadjaja Logistic misalnya, lebih memilih menggunakan transportasi multi moda, meskipun nantinya akan ada peningkatan biaya operasional.
Nah, Kamadjaja Logistic mengunakan kereta space atau gerbong kontainer dengan jurusan Jakarta - Surabaya - Jakarta. Menurutnya, transportasi ini jauh lebih baik. "Barang-barang kami turunkan di Semarang, Pekalongan, Cirebon untuk kemudian dipindahkan ke truk-truk CDE atau box ke penerima," terang Ivan Kamadjaja, Chief Executive Officer PT Kamadjaja Logistic kepada KONTAN, Rabu (15/2).
Karena menerapkan multimoda, yakni kereta dan truk tersebut, terdapat kenaikan ongkos kirim 20%. Cost ini kemudian dibebankan kepada customer, karena barang yang harus terkirim. "Benefitnya berupa kepastian delivery, tapi lebih lama karena ada proses tambahan," ungkapnya.
Pasalnya, menurut dia, customer berusaha keras agar barang yang dijual selalu ada di outlet-outlet. Mereka mencegah customer mencoba brand lain yang sejenis. "Katanya, takut cocok dan nyaman kemudian pindah lain hati," terangnya.
Untuk produk rokok dan produk-produk tertentu, menurutnya, bisa menggunakan airfreight, kalau ada kendala dalam pengiriman. "Jadi banjir itu menyebabkan logistics cost naik," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News