Reporter: Vina Elvira | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek bisnis emiten konstruksi pelat merah, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) di tahun depan bergantung pada raihan kontrak baru yang bisa diperoleh perusahaan pada masa yang akan datang.
Termasuk di dalamnya pengerjaan proyek strategis nasional (PSN), seperti pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Analis Mirae Asset Nafan Aji menilai, proyek-proyek infrastruktur pemerintahan tak hanya berdampak pada bisnis ADHI untuk tahun depan saja, melainkan akan berpengaruh pada kinerja perseroan di tahun-tahun yang akan datang.
"Kalau menurut saya lebih condong ke perolehan kontrak ya. Kalau perolehan kontrak barunya bagus, berarti otomatis prospeknya bagus. Ini kan bukan hanya di 2023, tapi menurut saya bagaimana supaya ADHI ini bisa sustainable ke depan," ungkap Nafan, ketika dihubungi Kontan.co.id, Minggu (11/12).
Baca Juga: Adhi Karya (ADHI) Bakal Garap Proyek Rumah Tapak Kedinasan di IKN
Nafan menuturkan, perusahaan BUMN pasti punya andil tinggi di dalam proyek IKN. Hal ini tentunya memberikan katalis positif bagi kinerja keuangan ADHI.
Sehingga dari sisi pendapatan maupun laba diproyeksikan bisa bertumbuh dengan adanya partisipasi ADHI di dalam proyek tersebut.
"Jadi kalau untuk prospek jangka panjang, mudah-mudahan partisipasi dalam pembangunan PSN semakin meningkat. Belum lagi partisipasi ADHI dalam proyek IKN, hal ini akan memberikan katalis positif ke depan," tuturnya.
Mengutip catatan KONTAN, ADHI telah memperoleh kontrak pembangunan infrastruktur IKN Nusantara untuk sejumlah proyek.
Di antaranya proyek 22 Tower untuk Hunian Pekerja Konstruksi IKN, Pelindung Fender Jembatan Pulau Balang, Jalan Tol Seksi 3A Segmen Karangjoang-KTT Kariangau, dan yang terbaru adalah Rumah Tapak Kedinasan di IKN Nusantara.
Baru-baru ini, ADHI juga kembali ditunjuk oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebagai pelaksana pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Dalam hal ini, ADHI memperoleh kontrak untuk proyek konstruksi rumah tapak kedinasan beserta fasilitas penunjangnya di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN Nusantara.
Selain mengerjakan proyek IKN, pertumbuhan bisnis ADHI juga dapat diperoleh dari ekspansi bisnis ke luar negeri. Nafan mencontohkan, ADHI bisa mengerjakan proyek infrastruktur dari negara lain untuk menambah ceruk pendapatan selain fokus pada proyek di skala nasional.
Baca Juga: Yuk Intip Rekomendasi Saham Adhi Karya (ADHI) Jelang Tahun 2023
Sebagai informasi, ADHI membukukan kenaikan kontrak baru 51% per Oktober 2022 yakni menjadi sebanyak Rp 19,1 triliun.
Kontribusi perolehan kontrak baru ADHI hingga Oktober lalu didominasi dari lini bisnis engineering dan konstruksi sebesar 90%, disusul oleh lini bisnis properti sebesar 9%, dan sisanya berasal dari lini bisnis lainnya.
Dari sisi kinerja keuangan, ADHI tercatat meraup pendapatan sebesar Rp 9,1 triliun per kuartal III. Jumlah ini meningkat 24% dibandingkan pendapatan September 2021 sebesar Rp7,4 triliun.
Laba juga tercatat bertumbuh dari semula Rp 17,01 miliar menjadi Rp 21,02 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News