Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Uji coba transisi sistem transaksi tol nontunai nirsentuh atau Multi lame Free Flow (MLFF) ditargetkan berlangsung pada 1 Juni 2023. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) PUPR Danang Parikesit.
Danang mengatakan, uji coba dilakukan secara bertahap di mana selama masa transisi pengguna bisa langsung bertransaksi dengan sistem MLFF menggunakan aplikasi tanpa berhenti di gerbang tol.
Meski demikian, gerbang tol untuk transaksi nontunai konvensional tetap tersedia.
"Kita mulai dengan hilangkan satu gerbang dulu di satu runs tol untuk MLFF, sementara gerbang yang lain tetap bisa digunakan untuk transaksi nontunai dengan kartu elektronik," jelas Danang pada Rabu 7 Desember 2022 di Jakarta.
Danang mengatakan, dengan sistem MLFF transaksi di gerbang tol akan lebih cepat karena pengguna tidak perlu lagi berhenti untuk menempelkan kartu elektronik sehingga antrean kendaraan di gerbang tol tidak ada. Selain itu, MLFF membuat biaya operasional pengumpulan tol semakin efisien.
Baca Juga: Ini Sejumlah Ruas Tol yang Disiapkan Kementerian PUPR untuk Dilintasi Saat Nataru
"Nanti untuk melintasi jalan tol, pengguna cukup mengunduh aplikasi Cantas dan melakukan registrasi, serta memastikan saldo tersedia. Karena akan ada Gantry yang akan mengawasi kendaraan di beberapa titik di ruas tol agar tidak ada pelanggaran," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT. Roatex Indonesia Toll System (RITS) Musfihin Dahlan mengatakan, tahap awal uji coba ini rencananya akan dilakukan di Bali.
Ia menjelaskan, pemilihan Bali mempertimbangkan bahwa ruas tol di daerah tersebut belum terlalu padat sehingga akan lebih mudah melaksanakan kontrol untuk memastikan semua sistem berjalan dengan baik.
"Setelah Bali sudah menerapkan MLFF secara keseluruhan, baru kemudian kita akan uji coba di ruas tol lain," kata Musfihin.
Adapun rencana uji coba MLFF ini akan didukung dengan hasil Penelitian yang dilakukan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) pada Juli 2022. Penelitian tersebut menyebutkan sebanyak 92,2 persen dari 1.341 pengguna tol mendukung sistem MLFF.
Ketua YLKI Tulus Abadi menjelaskan, alasan utama mereka mendukung sistem MLFF karena efisiensi dari sisi waktu tunggu di gerbang tol terutama pada jam padat.
Baca Juga: Bali Bakal Jadi Lokasi Uji Coba Pembayaran Tol Nirsentuh pada Tahun Depan