Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan tambang mineral logam dasar, PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) terus berupaya memperluas pasar penjualan komoditasnya di tengah tren kenaikan harga.
Dalam kesempatan sebelumnya, Direktur Kapuas Prima Coal Hendra William mengatakan, ZINC tengah melihat kesempatan positif dari meningkatnya harga komoditas bijih besi yang berada di kisaran US$ 120 per ton untuk kadar Fe 62%.
Dari situ, ZINC lantas bersiap untuk menambah penjualan komoditas bijih besi untuk penjualan domestik dalam waktu 6 bulan ke depan dengan target rata-rata penjualan sebesar 30.000 ton per bulan.
Hendra menyebut, pasar domestik memang memiliki prospek yang positif ke depan. ZINC pun ingin memposisikan diri sebagai perusahaan di bidang komoditas logam dasar yang dapat mendukung pemenuhan kebutuhan bijih besi dalam negeri. “Kami ingin mendukung suplai, terutama bijih besi untuk pasar domestik,” ujar dia, hari ini (4/12).
Langkah tersebut dapat menjadi bagian dari diversifikasi dan pengembangan pasar yang dilakukan oleh ZINC. Sebab, sejauh ini hampir seluruh pelanggan ZINC berasal dari pasar ekspor. Ini mengingat ekspor yang dilakukan ZINC masih berupa konsentrat. Makanya, pasar bagi ZINC adalah pemilik smelter yang sampai saat ini didominasi oleh China. “Karena pasar terbesar ada di sana,” imbuh Hendra.
Baca Juga: Harga komoditas membaik, Kapuas Prima Coal (ZINC) berharap kinerja terpacu
Dia menilai, peluang berlanjutnya kenaikan harga komoditas masih cukup terbuka di tahun depan. Hal ini didukung oleh percepatan pengembangan dan pendistribusian vaksin Covid-19, sehingga ekspektasi pemulihan ekonomi global juga semakin besar.
Dengan begitu, Hendra memandang pergerakan harga komoditas global cenderung akan terus membaik berbekal permintaan yang memperlihatkan tren peningkatan. “ZINC memiliki posisi yang baik untuk memasok bahan baku guna menunjang pertumbuhan ekonomi di tahun 2021,” tandasnya.
Sebagai informasi, ZINC membukukan penjualan sebesar Rp 380,46 miliar hingga kuartal III-2020 atau turun 41,09% (yoy) dibandingkan penjualan per kuartal III-2019 sebesar Rp 645,91 miliar. Adapun laba tahun berjalan ZINC turun 83,33% (yoy) dari Rp 158,27 miliar per kuartal III-2019 menjadi Rp 26,28 miliar per kuartal III-2020.
Selanjutnya: Masuk fase new normal, Kapuas Prima Coal (ZINC) berharap harga komoditas membaik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News