Reporter: Asnil Bambani Amri, Oginawa R Prayogo | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Produsen pesawat Sukhoi membatalkan kesepakatan pembelian 30 unit pesawat Sukhoi Superjet100 dari maskapai Kartika Airlines. Pembatalan kesepakatan pembelian pesawat senilai US$ 900 juta itu dilakukan karena Kartika Airlines dianggap tak memenuhi persyaratan keuangan.
"Kartika Airlines ingin membeli 30 pesawat, tetapi sampai sekarang mereka belum memenuhi persyaratan," kata Alexander Shamkov, direktur regional Sukhoi untuk Asia Tenggara yang dikutip dari kantor berita Reuters.
Sebelumnya, pihak Kartika Airlines masih menyatakan komitmennya memesan 30 unit pesawat bikinan Rusia. Namun, menanggapi pembatalan pesanan pesawat oleh pihak Sukhoi tersebut, pihak maskapai Kartika Airlines belum memberikan jawaban.
Panggilan telepon KONTAN sama sekali tak dijawab oleh Komisaris Kartika Airlines, Arifin Seman. Begitu juga dengan pesan singkat yang dikirimi tak kunjung mendapatkan balasan.
Selain Kartika Airlines, maskapai Indonesia yang sudah memakai Sukhoi Superjet100 adalah Sky Aviation yang memesan sebanyak 12 pesawat. Dalam kesepakatan pembelian pesawat tersebut, Sky merogoh kantong perusahaan hingga US$ 360 juta.
Tak ada larangan dari pemerintah
Sementara itu, Bambang S Ervan, Juru Bicara, Kementerian Perhubungan bilang, Kartika Airlines sejak tahun 2010 lalu sudah memiliki rencana pembelian pesawat. Bahkan, kata Bambang, Kartika Airlines sudah memiliki kesepakatan kerja sama dengan pihak Sukhoi.
“Jika sudah ada kesepakatan itu, berarti maskapainya sudah mengajukan master plan atau rencana bisnis,” kata Bambang. Dalam rencana bisnis itu biasanya mencakup mengenai rencana rute yang akan diterbangi atau penambahan frekuensi terbang.
Mengenai transaksi pembelian pesawat dengan pihak Sukhoi, Bambang bilang itu murni urusan business to business. “Tidak ada campur tangan regulator atau pembatasan oleh regulator. Yang penting, pesawat ketika datang ke Indonesia harus memiliki izin-izin yang dipersyaratkan,” terang Bambang.
Begitu juga dengan pembatalan pembelian pesawat Sukhoi oleh Kartika Airlines, Bambang mengaku itu juga merupakan masalah bisnis yang tidak diatur pemerintah. “Kita tidak membatasi beli pesawat,” tegas Bambang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News