Reporter: Melati Amaya Dori | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) berencana mengumumkan hasil investigasi kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet-100 pada bulan Oktober nanti. Perlu diketahui, kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet-100 terjadi Mei lalu di Gunung Salak, Bogor.
"Saat ini KNKT masih melakukan sinkronisasi data dari flight data recorder (FDR) serta cockpit voice recorder (CVR)," kata Ketua Tim Penyidik KNKT, Mardjono Siswosuwarno kepada wartawan hari ini (23/7).
Sekadar informasi, hasil penyelidikan KNKT tersebut sangat dinanti oleh publik di Indonesia, mengingat korban tewas kecelakaan pesawat itu mencapai 45 orang. Selain itu, hasil investigasi juga dibutuhkan maskapai penerbangan Indonesia yang sudah memesan pesawat sejenis.
Diantara maskapai yang sudah memesan Sukhoi Superjet-100 itu adalah; Kartika Airlines Sky Aviation. Selain maskapai dari Indonesia, terdapat juga beberapa maskapai lain yang juga memesan jenis pesawat yang sama, mereka diantaranya berasal dari Pakistan, Myanmar, Laos, dan beberapa negara pecahan Uni Soviet.
Sukhoi Superjet 100 adalah pesawat penumpang pertama yang dikembangkan Sukhoi Civil Aircraft Company (SCAC). Pesawat ini merupakan hasil kerja sama berapa perusahaan penerbangan Amerika Serikat (AS) dan juga Eropa. Mereka yang terlibat dalam proyek pesawat Sukhoi Superjet-100 itu adalah; Boeing, Snecma, Thales, Messier Dowty, Liebherr Aerospace, dan Honeywell.
Pesawat ini termasuk kelas armada rute jarak menengah dengan kapasitas penumpang di bawah 100 orang. Jarak yang mampu diterbangi antara 3.048 kilometer sampai 4.578 kilometer dengan ketinggian 12.200 meter di atas permukaan laut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News