Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) harap kuota impor gula mentah semester II tidak terhambat. Sebelumnya impor gula mentah untuk industri akan dievaluasi.
Hal itu dikarenakan terjadi kelebihan kuota pada semester I. "Diharapkan kuota jangan sampai Juli karena butuh waktu persiapan paling tidak 2 bulan kalau dikasih di bulan Juli bisa kekurangan," ujar Ketua GAPMMI Adhi Lukman saat halal bihalal di Kementerian Perdagangan (Kemdag), Jumat (22/6).
Adhi mengakui terdapat penurunan pembelian Gula Kristal Rafinasi (GKR) pada semester I. Berdasarkan laporan yang diterima Adhi dari Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI) selaku pengimpor dan penjual GKR ke industri, terdapat industri yang melakukan pembelian tidak sesuai dengan kontrak.
Meski begitu tidak semua industri melambat dalam penyerapan GKR. Adhi bilang masih ada industri yang justru melebihi permintaan sebelumnya.
Penyebab melambatnya penyerapan masih harus dicek kembali. Pasalnya lebaran tahun 2018 terdapat peningkatan penjualan industri makanan dan minuman.
"Lebaran tahun ini lebih bagus karena tahun lalu peningkatan lebaran 5% dari rata-rata bulanan, tahun ini perkiraan bisa sekitar 20% peningkatannya secara umum," terang Adhi.
Oleh karena itu akan dilakukan verifikasi stok industri. Cadangan stok tahun sebelumnya pun dinilai sedikit sehingga banyak industri yang kekurangan.
Perlambatan realisasi pembelian GKR diakui sedikit terpengaruh oleh lelang GKR. "Ada sedikit yang ragu tapi setelah diputuskan ditunda tidak ada masalah," jelas Adhi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News