kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kebutuhan batubara PLN turun karena proyek PLTU 10.000 mw terlambat


Jumat, 08 Juli 2011 / 15:37 WIB
Kebutuhan batubara PLN turun karena proyek PLTU 10.000 mw terlambat
ILUSTRASI. Petugas keamanan melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (25/9/2020).


Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Proyek Fast Track Program (Program Percepatan) 10.000 megawatt (MW) tahap pertama terlambat, akibatnya konsumsi batubara PLN pun berkurang.

Jarman Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengatakan, akibat dari terlambatnya komersialisasi (commercial on date/COD) beberapa proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), konsumsi batubara PLN akan lebih kecil dari jatah yang diberikan. “Dalam bauran energi PLN yang terbaru, batubara turun dari 49% ke 46%,” kata dia, Jumat (8/7).

Senada dengan Jarman, Direktur Energi Primer PLN Nur Pamuji juga bilang, konsumsi batubara perusahaan plat merah itu turun 2 juta ton. Awalnya, pada tahun ini mendapat jatah batubara dari perjanjian karya pengusahaan pertambangan batubara (PKP2B) melalui domestic market obligation (DMO) sebesar 55,82 juta ton.

Jatah DMO ini termasuk untuk memenuhi kebutuhan batubara produsen listrik swasta (independent power producer/IPP). Sementara dalam APBN 2011 atau hanya untuk pembangkit milik PLN, batubara ditargetkan 36,76 juta ton.

Dirjen Mineral dan Batubara Thamrin Sihite menambahkan, kementerian sebenarnya ini agar produksi batubara nasional bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk DMO. Tahun ini pemerintah menargetkan produksi batubara nasional mencapai 326,65 juta ton. Dari angka tersebut, jatah batubara untuk kebutuhan dalam negeri mencapai 78,97 juta ton.

Dari 18 proyek pembangkit program percepatan 10.000 MW, sekitar 9 pembangkit bisa diselesaikan tahun ini. Beberapa di antaranya seperti PLTU Labuan 2 x 315 MW, Indramayu 2 x 330 MW, Suralaya unit 8 625 MW dan Pacitan 630 MW. Sedangkan pembangkit yang terlambat adalah PLTU Paiton 660 MW, Tanjung Balai Karimun 14 MW, PLTU Tarahan, PLTU Asam-Asam 130 MW, Ende 14 MW, Barru 100 MW, Tidore 14 MW, dan Jayapura 20 MW.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×