Reporter: Asnil Bambani Amri |
JAKARTA. Kebutuhan gula dunia diprediksi mengalami peningkatan 2-3% tahun ini dibanding konsumsi tahun lalu sebanyak 163 juta ton. Sementara itu, total produksi gula dunia tahun 2009 hanya 156 juta ton. “Tahun ini produksi tidak banyak perubahan karena faktor cuaca, termasuk Indonesia,” Staf ahli Asosiasi Gula Indonesia, Colosewoko kepada KONTAN (1/2).
Dampaknya bagi Indonesia adalah harga jual gula di dalam negeri yang akan mengikuti tren kenaikan harga gula internasional.
Sekretaris PT Perkebunan Nusantara (PTPN), Adig Suwandi menyatakan, jika harga beli sudah mahal maka harga jual akan mengikuti harga pembelian itu. “Karena dapatnya harga mahal,” alasan Adig.
Alasan Adig cukup beralasan, karena gula yang dijual oleh PTPN tersebut merupakan gula impor yang izinnya diberikan kepada perusahaan produsen gula dan perusahaan pedagang gula pemerintah.
Sampai saat ini realisasi dari PTPN dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) sudah mencapai 268,5 ribu ton dari alokasi 365 ribu ton yang direncanakan akan tiba sebelum akhir Maret. Gula dari Perum Bulog sudah memiliki kontrak 48,5 ribu ton dari alokasi impor 50 ribu ton dan sebagian sudah berdatangan. Kontrak impor dari PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) sebanyak 85 ribu ton.
Total, komitmen impor yang sudah mendapatkan kontrak adalah 402.5 ribu ton. “Jika direalisasikan seluruh kuota sebelum bulan Mei, maka stok kita bisa cukup tapi di harga tinggi,” jelas Colosewoko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News