Reporter: Azis Husaini | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Kebutuhan listrik di Provinsi Bali terus meningkat seiring pertumbuhan perekonomian Bali. Berkaitan dengan hal tersebut, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menargetkan bahwa sebelum tahun 2018 mendatang, pasokan listrik Bali dapat mencapai 1.000 Megawatt (MW).
Menteri ESDM, Jero Wacik mengatakan, khusus untuk Bali, saat ini kapasitas listriknya sebesar 700 MW dengan kabel bawah laut dari Jawa. "Karena itu, saya punya target, sebelum 2018 nanti, Bali harus punya 1.000 MW dari pembangkit sendiri. Kita akan bangun di Buleleng, di Celukan Bawang 400 MW tahap I dan 400 MW tahap II," ungkap dia dalam rilis di situs Kementerian ESDM, Rabu (9/4).
Salah satu menambah listrik di Bali, Jero bilang, pemerintah telah meresmikan groundbreaking Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLT Biomassa) Bangli serta Peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) yang dibiayai APBN Kementerian ESDM Tahun Anggaran (TA) 2013.
Perlu diketahui, dengan menggunakan dana APBN Kementerian ESDM 2013, telah dibangun PLTMH sebanyak 11 unit dengan total kapasitas 1.301 MW dan mampu mengalirkan listrik ke 2.345 kepala keluarga (KK). Selain itu juga dibangun PLTS terpusat dengan total kapasitas 5,275 MW dan berhasil memberi listrik 17.246 KK.
Kata Jero, beberapa pembangkit listrik tenaga surya telah terinterkoneksi jaringan PLN antara lain PLTS kapasitas 1 MW di kabupaten Pangkajene Kepulauan Provinsi Sulawesi Selatan dan kapasitas 1 MW di kabupaten Bangka Belitung, Provinsi Bangka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News