kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kontribusi air bersih WIKA mengalir tahun depan


Rabu, 02 April 2014 / 07:00 WIB
Kontribusi air bersih WIKA mengalir tahun depan
ILUSTRASI. Proyeksi pergerakan rupiah hari ini (9/11)


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk. makin terlihat serius merealisasikan rencana  menggarap bisnis  sistem penyediaan air minum (SPAM). Namun, perusahaan pelat merah ini memprediksikan lini bisnis baru ini baru akan berkontribusi terhadap pendapatan di tahun 2015.


Ada dua SPAM yang Wijaya Karya incar. Pertama, proyek SPAM diWaduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Tengah. Untuk tahap perdana, perusahaan yang tercatat dengan kode WIKA di Bursa Efek Indonesia ini akan menggarap SPAM di Jatiluhur.


Wijaya Karya mengalokasikan dana Rp 60 miliar untuk pengerjaan tahap pertama. Total dana yang diperlukan hingga proyek pungkasan diperkirakan hingga menyentuh Rp 1,9 triliun. SPAM di Jatiluhur digadang bisa menghasilkan air bersih sampai 10.000 kubik per detik.


Budi Harto, Direktur Operasional Wijaya Karya menjelaskan air bersih produksi Jatiluhur bakal diperuntukkan bagi konsumen di Ibu Kota. “Kebutuhan air di Jakarta sudah cukup besar jadi dalam waktu lima tahun kedepan harus ada sumber air yang cukup signifikan harus disediakan,” kata Budi beberapa waktu yang lalu.


Budi memastikan di pertengahan tahun ini, proyek sudah memasuki tahapan penanaman tiang pancang (ground breaking). Perusahaan tak bekerja sendirian menggarap proyek ini tetapi ada PT Jasa Tirta II yang bakal diajak bahu-membahu menggarap proyek ini.


Hanya, Budi belum bisa mengungkapkan berapa porsi pembagian kerja antara kedua belah pihak. "Masih dalam tahap pembicaraan," kilah Budi.


Kedua, proyek SPAM di Bali. Budi menargetkan dalam tahun ini perusahaan sudah bisa melakukan penandatanganan kontrak proyek. Namun rencana pengerjaan proyek ini ditetapkan di tahun 2015.


Walaupun pengerjaan salah satu proyek SPAM sudah mulai dilakukan tahun ini tetapi perusahaan belum menargetkan bisa mendapatkan sumbangan pemasukan dari proyek ini. Budi beralasan, sengaja menyediakan tahun 2014 untuk menjalankan konstruksi proyek. Kalau tak meleset, "Kontribusi ke perusahaan diperkirakan baru akan diperoleh di tahun depan," kata Budi.


Proyek pengelolaan air bersih ini sejatinya merupakan satu dari tiga rencana investasi perusahaan di tahun 2014. Selain air, Wijaya Karya juga berniat menanamkan investasinya ke bidang sarana informasi dan energi, terutama pembangkit listrik.


Paling tidak, Wijaya Karya diketahui telah memiliki lima pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) Bali berkapasitas 50 mega watt (MW), pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) Borang 60 MW, PLTG Rengat 21 MW, PLTD Ambon 34 MW dan PLTG Rawa Minyak 25 MW.


Sekedar catatan, sepanjang 2014, perusahaan menganggarkan belanja modal Rp 1,99 triliun atau naik 11,8% dibandingkan 2013 yang sebesar Rp 1,78 triliun. Belanja modal ini terdiri dari belanja modal perusahaan induk Rp 984 miliar dan belanja modal anak perusahaan Rp 1,01 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×