kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kebutuhan terigu nasional tahun 2010 sebesar 4,2 juta ton


Selasa, 30 November 2010 / 14:38 WIB
Kebutuhan terigu nasional tahun 2010 sebesar 4,2 juta ton
ILUSTRASI. Aktivitas pekerja proyek pembangunan Meikarta


Reporter: Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini

BOGOR. Walaupun harus impor, permintaan tepung terigu di Indonesia terus naik. Menurut Ketua Umum Asosiasi Produsen Terigu Indonesia (Aptindo) Franciscus Welirang, tahun 2010 kebutuhan tepung terigu Nasional mencapai 4,2 juta ton.

Frans, panggilan akrab Franciscus bilang, kebutuhan terigu Nasional tahun 2011 masih relatif sama dibanding tahun ini. "Kenaikan kebutuhan terigu bisa sekitar 2% untuk industri pangan tahun depan itu sudah bagus," katanya kepada KONTAN Selasa (30/11).

Artinya, dengan perkiraan peningkatan kebutuhan terigu sebesar 2%, tahun depan Indonesia membutuhkan tambahan minimal 84.000 ton terigu untuk produksi pangan berbasis terigu.

Hingga September 2010, angka konsumsi terigu nasional mencapai 2.93 juta ton. Angka konsumsi terigu sebesar itu naik 9,72% dari tahun sebelumnya pada periode yang sama sebesar 2,67 juta ton terigu.

Salah satu faktor peningkatan kebutuhan terigu nasional berasal dari pertumbuhan UKM yang menawarkan produk berbahan terigu. Misalnya, usaha produksi mie, roti, kue martabak dan lainnya.

Walaupun harga gandum sebagai bahan baku pembuatan terigu di dunia cukup tinggi, namun konsumsi terigu di Indonesia tetap tinggi. Namun sayang, Frans enggan menyebutkan berapa besar potensi kenaikan terigu hingga akhir tahun akibat seretnya pasokan gandum dari beberapa sentra produksi gandum yang terganggu lantaran perubahan iklim dan cuaca. "Saya tidak bisa memprediksi kenaikan harga terigu karena harga gandum juga flukuatif," kilahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×